AUFKLARUNG FOR ALL
Silahkan ketik berita yang anda inginkan di kolom ini.

Selamat Datang di Aufklarung For All "Pencerahan Untuk Semua".

Informasi yang ada dalam blog ini semata-mata sebagai bentuk penyampaian uneg-uneg dan aspirasi. Semoga bisa menambah pengetahuan kita dan memberikan inspirasi kepada siapa pun yang membaca blog ini. Tulisan tidak akan lekang oleh waktu, satu goresan pena akan mampu merubah dunia bila kita menyadarinya. Semoga bermanfaat!

Kamis, 04 Oktober 2012

PENERAPAN SKS DI SMA, SIAPKAH?


Oleh: Wiyanto, S.Pd*

Perkembangan pendidikan kini tidak lagi dipandang sebelah mata, selain peningkatan kualitas guru dengan tuntutan guru wajib memiliki sertifikasi pendidik sebelum tahun 2014, saat ini juga banyak sekolah yang melaksanakan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang pada akhirnya nanti menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI). Kendati saat ini keberadaan RSBI menjadi pro kontra di kalangan masyarakat dan saat ini juga menunggu keputusan akhir dari Mahkamah Konstitusi tentang ...
keberlangsungan program tersebut, namun banyak sekolah yang tetap semangat dengan adanya program SBI ini.
Kelebihan SKS
Salah satu pasal dalam Permendiknas Nomor 78 Tahun 2009, pada bagian Kedua pasal 4 butir 2 tertulis bahwa SBI menerapkan sistem kredit semester untuk SMP, SMA dan SMK.  Hal ini tentu menjadi sebuah tantangan baru bagi sekolah-sekolah RSBI tersebut, meskipun belum dianggap sebagai kewajiban bagi sekolah, namun dalam perkembangannya sudah banyak sekolah RSMABI yang mencoba untuk menerapkan sistem yang sudah dipraktekkan di semua perguruan tinggi di Indonesia ini.
Alasan sekolah yang menerapkan SKS ini adalah karena mereka percaya bahwa di masa yang akan datang sistem SKS ini akan menjadi kewajiban bagi sekolah-sekolah di Indonesia, sehingga mau tidak mau mereka tetap melaksanakan sistem ini kendati panduan maupun pedoman yang baku belum diterbitkan oleh pemerintah.
Bila kita berbicara tentang SKS maka kita akan merujuk praktek dan penerapanya seperti apa yang dijalankan di perguruan tinggi, yaitu mahasiswa bebas memilih mata kuliah dan jumlah SKS yang dikehendakinya, namun adakalanya apabila mahasiswa tidak memenuhi indeks prestasi komulatif (IPK) yang memadai maka mahasiswa tersebut hanya akan mendapatkan jatah SKS yang sesuai dengan kemampuan belajarnya tersebut. Selain itu sistem SKS memungkinkan mahasiswa cerdas untuk bisa lulus lebih awal dibandingkan dengan mahasiswa yang biasa-biasa saja dalam belajarnya. Akan tetapi, bisakah sistem SKS murni seperti yang dipraktekkan di perguruan tinggi dapat dijalankan bagi siswa setingkat SMA?
Mengubah sistem pendidikan memang tidak mudah, sistem pembelajaran yang dijalankan di tingkat SMA yang selama ini masih menerapkan sistem kelas dimana siswa yang tidak lulus pada beberapa mata pelajaran tertentu mengakibatkan siswa tersebut tidak naik kelas dan mengharuskan siswa yang bersangkutan untuk mengulang secara keseluruhan mata pelajaran yang pernah di dapatkan pada tahun sebelumnya dikelas yang sama. Hal ini tidak akan terjadi dalam pembelajaran sistem SKS. Siswa hanya mengulang pada materi pelajaran yang memang tidak dikuasainya atau tidak tuntas KKM saja, sementara siswa yang memiliki kelebihan (siswa cerdas istimewa) akan dapat menyelesaikan studi lebih cepat dibandingkan siswa lainnya yang memiliki kemampuan biasa-biasa saja.
Semua Demi Kemajuan
Ada kelebihan dari sebuah sistem tentu juga akan muncul kelemahan dari sistem itu, pro dan kontra tentang penerapan SKS di Sekolah Menengah Atas ini tentu akan terjadi di kemudian hari dan hal ini sudah menjadi  sebuah kewajaran, sebab masih banyak persoalan pendidikan yang belum terselesaikan dengan baik sudah muncul kebijakan lain yang menimbulkan persoalan baru. Namun kita semua harus menyadari bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah semuanya bertujuan positif yaitu demi kemajuan pendidikan nasional.
Dalam prakteknya merubah sistem pendidikan memang tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan, sehingga diperlukan strategi dan kesiapan yang matang baik pimpinan sekolah, guru, sarana prasarana pendukung pembelajaran maupun panduan khusus untuk menjalankan sistem SKS ini. Selain itu, diperlukan langkah sosialisasi yang benar-benar memberikan gambaran yang jelas kepada orang tua siswa guna memperkuat pelaksanaan program SKS ini. Jangan sampai orang tua mengatakan bahwa anak-anaknya dijadikan kelinci percobaan sebuah sistem pendidikan.
Memang tidak mudah untuk menjawab tantangan tersebut, akan tetapi di dunia ini tidak ada yang mustahil apa yang tadinya dianggap hanya sebagai angan-angan suatu saat dapat menjadi kenyataan. Tentu saja dengan perencanaan yang matang, penerapan dan evaluasi yang terus menerus dilakukan niscaya program SKS ini pun akan terlaksana seperti yang diharapkan bersama. Pertanyaannya sekarang adalah siapkah sekolah-sekolah SMA di Indonesia ini untuk menerapkannya?

*Penulis adalah Guru (staf pengajar) di  SMA Karangturi Semarang

0 comments:

Beasiswa Pascasarjana

http://www.beasiswapascasarjana.com/2012/03/beasiswa-s2-guru-kepsek-dan-pengawas.html

Kemdikbud

Informasi tentang pendidikan, seputar Beasiswa dan perkembangan pendidikan di Indonesia

Detik.com

Apa Anda Termasuk orang yang cerdas?

Bila anda merasa sebagai bagian orang-orang yang cerdas, apa yang akan anda lakukan dengan kecerdasan anda tersebut?
Apakah akan anda gunakan kecerdasan anda tersebut untuk kebaikan umat manusia, atau hanya untuk anda sendiri atau malah untuk mencelakai manusia lainnya?
Silahkan kirimkan koment anda! Pro ataupun kontra, akan kami tampung sebagaimana kami menghargai kecerdasan sebagai sebuah misteri yang akan selalu ada di dunia ini.

Post Populer

About This Blog

Blog ini dibuat dengan kesengajaan, memang di rekayasa sedemikian rupa dengan tujuan membuat para pembaca tertarik, ikut memberikan sumbangan pemikiran demi kemajuan bersama.
Segala macam isi yang ada dalam tiap halaman blog ini diluar tanggungjawab admin.
Author menerima kritik dan masukan demi perbaikan blog ini.
Selamat berselancar

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP