Kenaikan BBM VS Kebangkitan Nasional 1 Abad
Janji itu sepertinya hanya permainan politik dari para calon pemimpin bangsa ini. Siapapun orangnya yang menjadi pemimpin negeri ini sepertinya tidak bisa belajar dari kesalahan masa lalu, intinya mereka semua itu seperti keledai. Bodoh banget....!
Tidak Soeharto, habibie, Gusdur, Megawati dan yang terakhir ya Mas SBY itu! semuanya sama mengorbankan kepentingan orang banyak (rakyat) daripada mengorbankan dari segelintir orang yang masih tega meraup keuntungan dari kesengsaraan rakyat yang semakin hari semakin menjerat leher.
Andai harga BBM benar-benar dinaikkan terbukti bahwa janji politik pemimpin negeri ini tinggal janji, apa artinya kita memilih mereka kalau ternyata pada akhirnya kita semua yang dikorbankan. Apapun alasannya, entah karena harga minyak dunia naik, atau karena APBN kita berkurang atau sebagainya pada intinya semua kebijakan tersebut sekali lagi adalah kebijakan yang telah mengkhianati amanat rakyat.
Bukti kalau pemerintah telah mengkhianati amanat rakyat adalah bahwa aspirasi-aspirasi yang berasal dari rakyat belakangan dianggap sebagai angin lalu saja. Perlu di ketahui dan dijadikan pelajaran bahwa kejadian lima tahun yang lalu kini akan terulang kembali, pada saat itu Megawati masih menjabat menjadi presiden menggantikan Gusdur. Sebagai presiden yang memiliki otoritas untuk mengatur seluruh negeri ini, Megawati menaikkan harga bbm yang cukup tinggi dan protes pun datang dari mana-mana (kebetulan: penulis adalah salah satunya, dengan melakukan aksi Mogok Makan di gedung Berlian - Jawa Tengah bersama rekan-rekan Komsos dari Unnes). Alasannya sama, harga bbm dunia naik dan APBN negara tidak cukup untuk menanggung kebutuhan negara (negara bangkrut).
Kalu alasannya sama seperti sekarang, mending negara ini dijual saja ke Asing. Sebab sadar atau tidak sadar yang namanya bangsa kolonial yang dulu disebut Londho, sekarang kembali muncul dengan nama-nama londho yang lain, misal Londho India, Londho Korea, Londho China dll. Tapi apa pemerintah juga tega? tega mengorbankan 210juta rakyat Indonesia yang katanya 60% nya adalah rakyat miskin. Kalau semua itu dilakukan oleh pemerintah berarti apa yang dilakukan pemerintah sama sekali tidak sesuai dengan amanat rakyat, amanat UUD 1945 yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Bahkan apa yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, berlawanan dengan semangat kebangkitan nasional yang telah berusia 100 tahun.
Silahkan pemerintah menaikkan harga BBM setinggi-tingginya, yang jelas masayrakat Indonesia adalah masyarakat yang nrimo ing pandum, semuanya serba menerima dan pastinya semua kebijakan yang akan di ambil oleh pemerintah pastinya akan diikuti juga oleh rakyat Indonesia.
Semoga pemerintah bertindak bijaksana agar rakyat Indonesia tidak semakin sengsara, menderita selama-lamanya. Sekarang bukan jamannya penjajahan, tetapi kami merasakan apa yang dirasakan nenek moyang kami tidak ada bedanya dengan sekarang. yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin papa.
0 comments:
Posting Komentar