Sri Mulyani Mundur Dari Menkeu Menjadi Managing Directur World Bank

JAKARTA- Menteri Keuangan Sri Mulyani dipastikan melepas jabatannya setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyetujui permohonan pengunduran dirinya.

Mundurnya Sri Mulyani yang selanjutnya akan menjabat managing director atau direktur pelaksana World Bank dinilai sebagai kehilangan besar bagi Indonesia.

SBY mengatakan, walaupun Indonesia kehilangan salah satu menteri terbaiknya, dia menyadari bahwa peran dan tugas sebagai managing director di World Bank sangat penting.

SBY mengaku mengabulkan permohonan Sri Mulyani setelah...
mendengar penjelasan dari Presiden Bank Dunia Robert Zoellick. Ia menjelaskan, usai raker di Tampaksiring bulan lalu dirinya menerima surat dari Bank Dunia tertanggal 25 April yang secara eksplisit mencantumkan niat untuk mengangkat Sri Mulyani sebagai managing director, jabatan tertinggi kedua di lembaga tersebut.

’’Respons saya adalah menunggu permintaan resmi atau surat dari Presiden Bank Dunia, Robert Zoelllick, posisi, peran, dan penugasan apa yang akan diberikan kepada Ibu Sri Mulyani Indrawati,’’ jelasnya dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (5/5).

Setelah mempelajari dan menganggap jabatan itu posisi yang startegis, penting, dan terhormat, SBY berbicara langsung dengan presiden Bank Dunia.

’’Akhirnya, singkat kata, beberapa saat setelah itu saya bisa berbicara langsung dengan presiden Bank Dunia,’’ kata SBY yang didampingi Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Seskab Dipo Alam.

Setelah mendengarkan penjelasan Zoelick dan juga permohonan Sri Mulyani untuk menempati jabatan itu, SBY memberikan persetujuan dengan catatan, sebelum menempati posisi yang baru, yang bersangkutan merampungkan lebih dulu tugas-tugas dan urusannya di dalam negeri.

’’Masih ada beberapa waktu lagi untuk menyelesaikan tugas di dalam negeri dengan baik sebelum berangkat menempati jabatan barunya di Washington DC, Amerika Serikat,’’ katanya.

SBY menyadari kepindahan Sri Mulyani ke Bank Dunia merupakan kehilangan bagi Indonesia. Apalagi sebagai menkeu, yang bersangkutan telah bekerja keras untuk mengembangkan kebijakan fiskal yang tepat dan dengan gigih melakukan reformasi di bidang keuangan untuk mendisiplinkan penggunaan anggaran. Sri Mulyani juga melakukan reformasi di bidang perpajakan dan bea cukai, sehingga pendapatan negara tahun demi tahun meningkat signifikan.
Di samping itu Sri Mulyani dinilai sebagai ujung tombak RI dalam sejumlah diplomasi internasional, utamanya di forum G-20.

’’Pada saat kita mengalami krisis tahun 2008-2009, krisis dunia yang dampaknya juga dirasakan oleh Indonesia, Menteri Keuangan bersama jajaran pemerintah yang saya pimpin waktu itu bekerja keras untuk menyelamatkan perekonomian kita dari dampak krisis global itu.’’

Dia berharap Sri Mulyani bisa memperkuat Bank Dunia dan dapat menjadi jembatan antara Bank Dunia dan negara-negara berkembang, Asia, termasuk Indonesia.

SBY berharap bakal pengganti Sri Mulyani bisa tetap menjalankan kebijakan pemerintah yang mengedepankan kebijakan proekonomi dan kebijakan fiskal yang prudent. SBY juga meminta reformasi di bidang keuangan, perpajakan dan bea cukai terus dijalankan.

Sementara itu, Sri Mulyani yang ditunggu wartawan di kantornya tidak jadi menggelar jumpa pers. Awalnya, jajaran Humas Kementerian Keuangan menyatakan Sri Mulyani akan menggelar jumpa pers pada siang hari. Kemudian, muncul kabar jumpa pers ditunda hingga pukul 16.00. Namun, saat para wartawan menunggu ternyata Sri Mulyani keluar kantornya melalui basement, tidak melewati lobi Gedung Kementerian Keuangan seperti biasanya.

Pagi sebelumnya, Menkeu menyampaikan pidato kunci dalam seminar ’’Persiapan International Financial Reporting Standards (IFRS)’’ yang diselenggarakan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Kedinasan Depkeu RI di Pacific Place, Sudirman, Jakarta.

Saat dicegat wartawan, dia membenarkan pemberitaan yang menyebutkan pengunduran dirinya untuk mengisi jabatan managing director World Bank. Namun, saat itu ia belum mau berkomentar banyak sebelum mendapat persetujuan dari Presiden SBY. ’’Nanti saja ya, oke. Berita itu benar dan saat ini saya masih tergantung kepada persetujuan dan izin dari bapak presiden,’’ ucapnya.

Transisi

Untuk sementara ini, dirinya akan tetap menjalankan tugas serta berbagai pekerjaan di Kementerian Keuangan. Dia mengaku akan berusaha menjalankan tugas-tugasnya dengan baik di masa transisi sebelum menduduki jabatan baru per 1 Juni mendatang.

’’Saya boleh mengatakan statement seperti itu saja. Tolong media di-quote dan menghormati saya. Publikasi itu benar dan saya menunggu persetujuan dan pengumuman dari bapak presiden,’’ tambah Sri Mulyani.
Pengunduran diri wanita yang pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik di Asia itu ditanggapi beragam oleh jajaran Kementerian Keuangan. Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Hekinus Manao mengaku perasaan jajaran Kemenkeu campur aduk.

’’Yang ada perasaan campur aduk, bangga dengan segala kemampuannya ditunjuk untuk fungsi yang begitu penting, tapi juga kaget karena kehilangan beliau di pucuk kepemimpinan,’’ kata Hekinus.

Dia mengakui, berita pengunduran diri Sri Mulyani sebagai menteri keuangan baru didengar jajaran Kemenkeu saat makan pagi bersama dengan Sri Mulyani pagi kemarin.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga mengatakan dirinya telah ditunjuk oleh Bank Dunia untuk mengisi posisi managing director.

Menurut Hekinus, sebagai anak buah ada kebanggaan tersendiri karena Sri Mulyani bisa ditawari sebuah posisi yang amat bergengsi. Bahkan, tidak pernah diduduki orang berkewarganegaraan Indonesia sebelumnya.

’’Ada proses dari suatu komite internasional yang mencari (kandidat untuk posisi managing director Bank Dunia). Sejak lama beliau ada dalam list (daftar), terakhir di top list (puncak daftar).’’
Dia memandang, secara langsung maupun tidak terpilihnya Sri Mulyani di posisi jabatan tertinggi kedua di Bank Dunia menguntungkan Indonesia.

’’Keuntungannya paling tidak komunikasi lebih mudah dengan Bank Dunia. Kita juga banyak hal-hal yang masih memerlukan kerja sama dengan lembaga itu,’’ katanya.
Hekinus menandaskan, reformasi birokrasi di tubuh Kementerian Keuangan akan jalan terus sepeninggal Sri Mulyani.

Kontroversi

Di sisi lain, terpilihnya Sri Mulyani sebagai pejabat Bank Dunia memantik kontroversi. Sebagian kalangan menyampaikan apresiasi dan memuji hal itu sebagai prestasi besar. Namun, ada pula yang menganggap hal itu sebagai skenario untuk ’’menyelamatkan’’ Menkeu yang sedang disorot karena diduga terlibat dalam kasus bailout Bank Century Rp 6,7 triliun.

Ketua Fraksi Partai Demokrat (PD) DPR Anas Urbaningrum menilai, mundurnya Sri Mulyani bisa mendinginkan panasnya hubungan antara pemerintah dan DPR setelah Pansus Bank Century.

’’Mundurnya menkeu bisa menjadi faktor penyejuk politik nasional. Khusus menyangkut dinamika setelah Pansus Bank Century, hubungan antara pemerintah dan parlemen akan semakin baik, karena sebagian kalangan di parlemen kehilangan titik untuk bikin serangan,’’ katanya, kemarin.
Kendati mundurnya Sri Mulyani disayangkan, namun menurut Anas, sikap itu harus dihormati. ’’Sri Mulyani bersikap satria dan tidak egoistis.’’

Dikatakannya, kehadiran Sri Mulyani di Bank Dunia juga akan memberikan makna positif bagi kepentingan ekonomi Indonesia. ’’Dia bisa menjadi pintu bagi kepentingan bangsa,’’ tambahnya.

Anggota tim pengawas rekomendasi DPR atas kasus Century, Bambang Soesatyo berpendapat, mundurnya Sri Mulyani bisa menjadi jalan keluar atau solusi politik yang bagus, mengingat kasus itu terus bergulir.
’’Ini solusi politik untuk menurunkan tensi politik karena nama Sri Mulyani ikut disebut sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam rekomendasi DPR,’’ ungkapnya.

Anggota tim pengawas dari Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno justru menyatakan bahwa mundurnya Sri Mulyani membuat dia menjadi korban politik dari kasus Century. ’’Karena, yang seharusnya paling bertanggung jawab adalah Boediono,’’ ujarnya.

Anggota tim pengawas dari Fraksi Partai Hanura, Akbar Faizal menegaskan, penunjukan Sri Mulyani sebagai direktur pelaksana Bank Dunia merupakan bentuk intervensi terhadap hukum dan politik di Indonesia oleh Bank Dunia.

’’Untuk itu, KPK harus tegas menyikapi langkah selanjutnya atas pengangkatan Sri Mulyani menjadi petinggi di Bank Dunia, termasuk menyelesaikan proses hukum yang menyeret dia,’’ terangnya.

Akbar mendesak pemerintah bersikap tegas dengan menolak intervensi asing ketika ada pejabat negara yang sedang tersandung kasus hukum. ’’Ketika ada pejabat di sini yang bermasalah secara hukum, jangan ditarik dulu ke sana. Ini adalah skenario untuk menyelesaikan kasus Century yang terkait Sri Mulyani. Bagaimana dengan Pak Boediono? Apa ada skenario lain,’’ ujarnya.

Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso mengatakan, Golkar tidak merasa beruntung atau dirugikan dengan mundurnya Sri Mulyani. Oleh karena itu, Golkar tidak akan berspekulasi mengenai penggantinya.
’’Kami tidak dalam posisi mengincar jabatan yang ditinggalkan Sri Mulyani. Penentuan penggantinya adalah hak prerogatif presiden,’’ kata Priyo.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bibit Samad Riyanto mengatakan, pihaknya sama sekali tak mempersoalkan penunjukan Sri Mulyani menjadi direktur pelaksana Bank Dunia dalam tindak lanjut penyelesaian kasus Century.

’’Nggak masalah. Kalau kami membutuhkan keterangan dari yang bersangkutan, tentu kami kejar. Selama masih di dunia, kan masih bisa dikejar,’’ tandasnya.

Pengamat politik dari UI, Arbi Sanit mengungkapkan, mundurnya Sri Mulyani merupakan bentuk kompromi politik antara pemerintah dan anggota koalisinya. Langkah ini demi mengakomodasi Golkar dan PKS yang memang tidak menyukai Sri Mulyani. (A20,J10,J22,K32,bn,di,J13-49,65)