AUFKLARUNG FOR ALL
Silahkan ketik berita yang anda inginkan di kolom ini.

Selamat Datang di Aufklarung For All "Pencerahan Untuk Semua".

Informasi yang ada dalam blog ini semata-mata sebagai bentuk penyampaian uneg-uneg dan aspirasi. Semoga bisa menambah pengetahuan kita dan memberikan inspirasi kepada siapa pun yang membaca blog ini. Tulisan tidak akan lekang oleh waktu, satu goresan pena akan mampu merubah dunia bila kita menyadarinya. Semoga bermanfaat!

Rabu, 17 Desember 2008

Semarang: Mengapa harus banjir...?


"Semarang kaline banjir, ojo sumelang yen ora dipikir..." penggalan lagu Gambang Semarang tersebut sepertinya sudah menjadi sebuah keharusan bagi kota Semarang. Tidak hanya ketika musim hujan tiba, di musim kemarau pun keadaan ini sama saja. Semarang banjir karena kiriman air dari daerah pegunungan (Ungaran, Srondol, Gunungpati), juga akibat kiriman air rob dari laut utara.

Jalan raya Kaligawe, Daerah Bubakan, Jalan Mataram, Tanah Mas, bahkan sampai d Jalan Pemuda, selalu digenangi banjir setiap kali hujan turun. Kejadian banjir yang melanda kota Semarang sebagai jantungnya kota Jawa Tengah sepertinya tidak akan cepat terselesaikan dengan asumsi bahwa memang beginilah nasib kota yang dekat dengan laut. Namun,
Klik Untuk Baca Selengkapnya

Senin, 01 Desember 2008

Pemilu: Mengapa harus Rusuh..?


Pendapat Machiavelli dalam bukunya Il Principe menjelaskan bahwa untuk memperoleh kekuasaan, seseorang boleh melakukan apapun demi tercapainya keinginan tersebut, sepertinya sudah menjadi sebuah pembenaran dalam setiap proses pencapaian kekuasaan tertentu di Indonesia ini.

Kita lihat, banyak sekali contoh dari penerapan teori kekuasaan yang satu ini. Tidak di propinsi-propinsi yang jauh dari kekuasaan (Jakarta) namun sepertinya sudah menjalar di seluruh Indonesia.

Peristiwa perebutan kekuasaan di Indonesia sepertinya tidak akan berubah dari zaman kerajaan-kerajaan dahulu, teori tesis dan antitesis tentang kekuasaan memang tepat sekali adanya di Indonesia, bahwa penguasa yang
Klik Untuk Baca Selengkapnya

Rabu, 26 November 2008

Ketika Syahwat Politik Mengalahkan Segalanya


Nichollo Machiavelli dalam bukunya Il Principe menjelaskan bahwa untuk memperoleh kekuasaan, seseorang boleh melakukan apapun demi tercapainya keinginan tersebut, sepertinya sudah menjadi sebuah pembenaran dalam setiap proses pencapaian kekuasaan tertentu di Indonesia ini. Banyak sekali contoh dari penerapan teori kekuasaan yang satu ini. Tidak di propinsi-propinsi yang jauh dari kekuasaan (Jakarta) namun sepertinya sudah menjalar di seluruh Indonesia.
Peristiwa perebutan kekuasaan di Indonesia sepertinya tidak akan berubah dari zaman kerajaan-kerajaan dahulu, teori tesis dan antitesis tentang kekuasaan memang tepat sekali adanya di Indonesia, bahwa penguasa yang sekarang pasti merupakan antitesa dari kepemimpinan sebelumnya dan seterusnya dimana
Klik Untuk Baca Selengkapnya

Selasa, 28 Oktober 2008

80 Tahun Sumpah Pemuda; Sebuah Tantangan Masa

Masihkah dari kita memiliki jiwa-jiwa nasionalisme seperti jiwa-jiwa nasionalisme tahun 1928, di mana para pemuda dengan tegas menyatakan satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia.
Sumpah tersebut tidak hanya sekadar ikrar semata, namun sebuah tindakan maha hebat yang penuh risiko, sebab pada saat itu kita masih dalam cengkeraman penajajahan Belanda. Sumpah itu memang pada akhirnya melahirkan perjuangan yang tidak berkesudahan hingga kemudian Indonesia mencapai kemerdekaannya. Ya, berkat sumpah pemuda tahun 1928, kita, dari Sabang sampai Merauke, akhirnya
Klik Untuk Baca Selengkapnya

Senin, 20 Oktober 2008

Jepret-jepret....






Keajaiban warna dalam diaroma senja
menapaki malam yang kelam...
kemana warna-warna itu pergi? Klik Untuk Baca Selengkapnya

Jumat, 26 September 2008

MUDIK SEBUAH TRADISI BARU


Kebahagiaan biasanya dinilai dengan jumlah harta, pangkat dan derajat seseorang. Namun, pendapat itu seakan sirna dengan adanya tradisi baru yang saat ini semakin membudaya di masyarakat kita yaitu budaya mudik. Kebahagiaan bukan lagi soal punya harta berlimpah, derajat sosial yang tinggi namun kebahagiaan itu cukup bertemu dengan anggota keluarga di rumah. meski jauh, meski letih jarak antara tempat kerja dengan tempat asal sangat jauh namun mereka tetap saja pulang kampung (mudik).
Intinya mereka mencari kebahagiaan yang pasti yaitu bertemu dengan keluarga. Apakah anda juga sama? Klik Untuk Baca Selengkapnya

Kamis, 18 September 2008

Pemilu 2009; Pemilih Mencontreng


Perhelatan Pemilu masih satu tahun lagi digelar, namun hiruk pikuknya sudah mulai menampakkan wujudnya. Partai-partai politik dan para calon anggota legislatif mulai memperkenalkan diri baik melalui iklan di televisi, radio maupun memasang baliho dengan ukuran super jumbo di tempat-tempat strategis di seantero wilayah Indonesia, tentu saja dibumbui slogan-slogan yang cukup menjanjikan.

Sebagai contoh, Sutrisno Bachir dengan Hidup adalah perbuatan, Rizal Malarangeng dengan There Is a will There is a Way, dan lain sebagainya. Inilah wajah demokrasi di Indonesia, demokrasi yang lebih dibumbui oleh syahwat-syahwat kekuasaan.

Semuanya bertujuan mencari simpati dan berharap para calon pemilih nantinya memilih partai dan para calon anggota legislatif tersebut.

Di tengah-tengah hiruk-pikuk partai dan para calon anggota legislatif untuk menarik simpati dari para calon pemilih, muncul sebuah fenomena baru dalam dunia perpolitikan di Indonesia. Bukan berasal dari partai politik seperti konflik di PKB, akan tetapi pada
Klik Untuk Baca Selengkapnya

Rabu, 10 September 2008

Kaji Ulang Fatwa MUI; Merokok Haram


Berapa puluh ribu buruh pabrik yang akan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat tutupnya pabrik-pabrik rokok? Berapa ribu pengusaha dan petani tembakau yang akan bangkrut? Berapa trilyun pemasukan negara harus hilang dari bea cukai rokok? Fatwa MUI bahwa merokok itu haram menuai kontroversi. Banyak pihak yang mendukung, namun lebih banyak yang menentang, bahkan menghujat.

Kak Seto, ketua Komnas Perlindungan Anak sangat mendukung fatwa itu, karena
Klik Untuk Baca Selengkapnya

NASIONALISME PAHAM RAPUH

Oleh: Pompy

Ikatan kebangsaan (Nasionalisme). "Nasionalisme". tumbuh di tengah-tengah masyarakat, tatkala pola berfikir manusia mulai merosot. Ikatan ini terjadi ketika manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tidak beranjak dari situ. Ketika itu, naluri ingin mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempat dimana mereka hidup dan menggantungkan diri.
Dari sinilah cikal bakal tumbuhnya ikatan nasionalisme. Ikatan Ini paling lemah dan rendah nilainya, sebab banyak dijumpai pula dalam dunia binatang dan burung-burung. Ikatan ini senantiasa emosional sifatnya, dan muncul ketika ada pihak asing yang hendak
Klik Untuk Baca Selengkapnya

Selasa, 26 Agustus 2008

Paham-Paham Di Dunia

Tulisan di bawah ini disadur dari berbagai sumber, adapun perdebatan dan pertentangan tentang pendapat harap menjadikan maklum.

Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.

Para nasionalis menganggap negara adalah
Klik Untuk Baca Selengkapnya

Selasa, 19 Agustus 2008

Dirgahayu RI Ke-63


63 tahun yang lalu dengan peluh keringat, darah dan air mata bangsa dan negara ini diproklamirkan. Tanpa tujuan apapun para pejuang bangsa mengorbankan jiwa dan raga mereka. Hanya satu tujuan mereka, yaitu Indonesia merdeka.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghormati dan menghargai jasa para pahlawannya," begitulah yang diucapkan Bung Karno sang proklamator RI. Namun, seiring berjalannya waktu perjalanan bangsa inisepertinya mengalami titik balik yang nyata. Bagaimana tidak, para pemimpin bangsa yang dahulu kala berjuang sepenuh tenaga untuk bangsa dan tanah air tercinta kini berubah dan digantikan menjadi para pemimpin bangsa yang
Klik Untuk Baca Selengkapnya

Berharap kepada KTSP

Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia selalu mengalami pasang surut. Bila dulu banyak negara tetangga berlomba mengirimkan warga untuk belajar di Indonesia, kini sebaliknya, pendidikan Indonesia tertinggal jauh dari mereka.
Sementara negara lain berpacu meningkatkan teknologi dalam pendidikan, negara kita masih terseok-seok menentukan kurikulum apa yang tepat. Mungkin sudah menjadi tradisi para pemimpin negeri ini untuk menancapkan monumen kepemimpinan mereka, melalui kebijakannya, termasuk dalam bidang pendidikan. Sehingga tak heran, setiap ganti menteri, ganti kebijakan.

Entah sudah berapa kali kurikulum pendidikan di negeri ini berganti, menyebabkan buku kakak tak lagi dimanfaatkan adiknya. Belum selesai kurikulum A, sudah diganti dengan kurikulum B, belum selesai dilaksanakan kurikulum B sudah berganti lagi dengan kurikulum C. Yang terakhir, kurikulum baru yang dinamakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) untuk mengganti sistem KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) yang diterapkan sebelumnya.

Apa sih KTSP itu? KTSP adalah sebuah kurikulum yang diberlakukan berdasarkan Permendiknas No. 19 tahun 2007, yang memungkinkan sekolah menentukan sendiri kurikulum yang diajarkan kepada para siswa. Meski dibebaskan, namun kompetensi siswa telah dirumuskan dalam KBK. Dengan kebebasan ini, seorang guru diharapkan bisa memiliki inovasi dan daya kreatifitas yang tinggi untuk menyampaikan materi kepada peserta didiknya dengan baik. Penentuan kurikulum ini bisa berbeda antar satu sekolah dengan lainnya, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan para siswa.

Kurikulum baru ini belum teruji kualitas dan efektivitasnya. Banyak pula guru yang masih gagap untuk menyusun bahan ajar sendiri untuk memenuhi kompetensi yang diharapkan. Ya, semua memang butuh waktu. Kita berharap banyak pada kurikulum baru ini, agar tak semakin tertinggal dari negara lain. Klik Untuk Baca Selengkapnya

Hukuman Mati Sebagai Shock Terapi


Berturut-turut, tiga kali eksekusi mati dilaksanakan di Indonesia sejak awal tahun ini. Daftar ini mungkin masih akan bertambah panjang. Pernahkah kita membayangkan keluarga Anda dihilangkan nyawanya oleh seseorang dengan cara sadis? Atau sebaliknya, kita lah sang penjahat sadis yang menunggu hukuman mati?

Isu hukuman mati selalu menjadi debat yang kontroversial. Pro dan kontra penerapan hukuman mati selalu bertarung di tingkatan masyarakat, maupun para pengambil kebijakan. Kontroversi hukuman mati juga eksis baik itu di panggung internasional maupun nasional.

Beberapa hari terakhir kita menyaksikan sebuah fenomena yang sangat menggemparkan, eksekusi hukuman mati Rio Martil di Purwokerto. Warga masyarakat berduyun-duyun ke pinggir jalan sekedar untuk melihat Rio sang pembunuh bersenjata martil yang akan dieksekusi. Ada yang mengatakan kasihan, ada yang mengatakan memang hukuman tersebut sudah sepantasnya diberikan kepada Rio mengingat kejahatannya yang telah menghilangkan 5 nyawa dengan menggunakan martil kesukaannya.

Sebelumnya, juga dilakukan eksekusi terhadap Sumiarsih dan Sugeng yang juga karena kesalahannya yang dianggap sudah tidak manusiawi, diberlakukanlah eksekusi tersebut. Benarkah hukuman mati tersebut sebagai terap kejut bagi masyarakat?

Kontroversi
Di Indonesia kontroversi hukuman mati memanas ketika eksekusi Tibo Cs dilakukan dan rencana eksekusi terhadap Amrozi Cs.

Di tengah kecenderungan global akan moratorium hukuman mati, di Indonesia justru praktik ini semakin lazim diterapkan. Data dari Kontras menyebutkan, paling tidak selama empat tahun berturut-turut telah dilaksanakan eksekusi mati terhadap 9 orang narapidana. Momentum pembukanya terjadi pada tahun 2004. Pada tahun 2004 terdapat 3 terpidana mati yang sudah dieksekusi, yaitu: Ayodya Prasad Chaubey (warga India, 65 tahun), dieksekusi di Sumatra Utara pada tanggal 5 Agustus 2004 untuk kasus narkoba, Saelow Prasad (India, 62 tahun) di untuk kasus yang sama Sumatra Utara pada tanggal 1 Oktober 2004, dan Namsong Sirilak (Thailand, 32 tahun) di Sumatra Utara pada tanggal 1 Oktober 2004 untuk kasus narkoba.

Sementara itu pada tanggal 20 Maret 2005 pukul 01.15 WIB dini hari di suatu tempat rahasia di Jawa Timur, Astini (perempuan berusia 50 tahun) –terpidana hukuman mati karena kasus pembunuhan- dieksekusi dalam posisi duduk oleh 12 anggota regu tembak -6 di antaranya diisi peluru tajam- Brimob Polda Jatim dari jarak 5 meter. Eksekusi ini mengakhiri masa penantian Astini yang sia-sia setelah seluruh proses hukum untuk membatalkan hukuman mati telah tertutup ketika Presiden Megawati menolak memberikan grasi pada tanggal 9 Juli 2004.

Astini merupakan orang pertama yang dieksekusi di Indonesia pada tahun 2005. Orang kedua adalah Turmudi bin Kasturi, 32 tahun, di Jambi pada tanggal 13 Mei 2005. Turmudi dihukum mati karena melakukan pembunuhan terhadap 4 orang sekaligus di Jambi pada tanggal 12 Maret 1997. Sama dengan Astini, Turmudi mengakhiri hidupnya di hadapan 12 personel Brimob Polda Jambi.

Praktik eksekusi mati terjadi lagi di tahun 2006, dan kali ini efeknya jauh lebih buruk. Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu dieksekusi di Palu, Sulawesi Tengah. Mereka divonis sebagai dalang utama kerusuhan horisontal yang terjadi di Poso 1998-2000.

Kasus ini sangat kontroversial mengingat proses peradilan terhadap mereka yang bertentangan dengan prinsip fair trial. Eksekusi mereka bisa menutup pintu masuk 16 tersangka lain yang mungkin ‘lebih dalang’ dari mereka. Reaksi publik yang begitu intens (baik itu yang pro maupun kontra), hingga hasil pascaeksekusi yang juga penuh dengan aksi kekerasan. Di tahun 2007 ini juga masih terjadi eksekusi mati terhadap terpidana Ayub Bulubili di Kalimantan Tengah.

Praktik eksekusi di atas menegaskan bahwa Indonesia masih bersikap teguh untuk mempertahankan kebijakan hukuman mati. Sementara itu daftar terpidana mati yang terancam dieksekusi masih cukup panjang. Lantas siapa lagi yang akan menunggu giliran untuk mendapatkan ganjaran setimpal ini?

Terlepas dari melanggar HAM atau tidak, namun negara memiliki hak untuk melakukan pemaksaan kepada masyarakatnya agar negara menjadi aman, tertib dan damai. Yang penting bagi kita semua adalah, marilah menjadi warga negara yang baik, menjadi warga negara yang memiliki rasa tenggang rasa yang tinggi dan senantiasa waspada di manapun kita berada sebab kejahatan tidak terjadi karena niat namun biasanya karena kesempatan. Maka dari itu, waspadalah.... Klik Untuk Baca Selengkapnya

Ryan Sang Jagal


Siapa yang tidak kenal Ryan, jagal muda dari Jombang yang memiliki banyak 'kelebihan'. Ya, kelebihannya terletak pada kelihaiannya memperdayai para korban, hingga berlangsung lama dan berulang belasan kali.
Bila saja kasus mutilasi mayat dalam koper di Ragunan tidak terungkap, barangkali hingga kini Ryan masih bebas melenggang mencari korban-korban baru. Daftar sebelas korban tewas yang telah ditemukan jasadnya oleh polisi ini mungkin akan semakin bertambah panjang.

Tak ada yang menyangka, Very Idam Heryansyah, seorang pemuda lemah lembut dari sebuah kampung kecil di Jombang ini adalah seorang pembunuh. Dilihat dari postur tubuhnya, Ryan tidak tampak seperti sosok penjahat yang biasa digambarkan dalam film-film. Ryan tampak seperti orang normal kebanyakan. Tapi menurut keterangan orang-orang terdekatnya, Ryan memang cukup sensitif dan cenderung senang menggunakna kekerasan untuk mencapai keinginannya.

Benarkah Ryan seorang psikopat? atau ada hal lain yang menyebabkan dia melakukan kejahatan tersebut, seperti motif ekonomi atau lainnya?

Psikopat, berasal dari kata psycho pathology. Psycho berarti jiwa, pathology berarti penyakit. Sayangnya, tidak ada yang bisa tahu persis penyakit jiwa, karena tidak terlihat seperti penyakit fisik pada umumnya. Kelembutan tutur kata dan gantengnya wajah bukan ukuran sehat atau tidak. Jadi mulai sekarang, kita harus waspada terhadap siapa pun yang orang yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal. Sebab, siapa tahu selain Ryan Jombang yang satu ini tentu masih banyak Ryan-Ryan yang lain di sekitar kita.

Polisi terlambat
Kita sekarang bisa bernafas lega, sebab pihak kepolisian telah berhasil menangkap orang super bengis tersebut. Bayangkan bila polisi tidak segera mengetahui tindakan sadistis ini? mungkin saya, anda atau saudara kita yang akan menjadi korban selanjutnya.

Namun, keberhasilan polisi dalam mengungkap kejahatan rapi tersebut harus dihadapkan pada pertanyaan, mengapa setelah sekian banyak korban berjatuhan polisi baru mengetahui semua kejahatan Ryan. Mengapa tidak ada penyelidikan yang mendalam ketika ada laporan masyarakat tentang keluarganya yang hilang sejak akhir tahun lalu?

Dari kasus tersebut, kita memang patut memberikan acungan jempol atas kinerja kepolisian namun kita juga harus lebih menekankan tugas kepada polisi untuk benar-benar menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat. Kondisi bangsa yang morat-marit seperti sekarang ini memang akan menyebabkan setiap individu yang memang individualis, memikirkan diri sendiri sehingga kewaspadaan dari diri kita masing-masing dan peningkatan kinerja kepolisian dalam menghalangi dan memberantas kejahatan perlu ditingkatkan. Klik Untuk Baca Selengkapnya

Bersama Kita Bisa Apa?


Bersama Kita Bisa Apa?









Belum selesai penderitaan masyarakat sebagai akibat kenaikan BBM, muncul masalah lagi; kelangkaan gas elpiji dan pemadaman listrik secara bergilir di seluruh Indonesia akibat pasokan batubara ke perusahaan-perusahaan listrik negara tersendat.
ang jadi pertanyaan sekarang adalah ada apa sebenarnya di balik semua ini. Apakah ini hanya sebuah skenario baru pemerintah untuk menaikkan kembali harga BBM, ataukah ada skenario lain di balik semua ini?

Masyarakat pantas bertanya, sebenarnya pemerintah mampu atau tidak membawa bangsa ini menuju ke arah kemakmuran secara merata, bukan hanya segelintir orang saja yang boleh menikmati kekayaan negeri ini.

Masa pemerintahan SBY-JK memang tinggal hitungan bulan, akan tetapi bukan berarti kita tidak berhak menagih janji-janji yang mereka berikan ketika kampanye pilpres. Mampu tidaknya SBY-JK merealisasikan janji itu akan sangat mempengaruhi kredibilitas mereka, apakah layak dipilih kembali dalam pilpres 2009 mendatang.

Budaya Baru
Kondisi negeri ini sepertinya memang terus mengalami dinamika. Namun, apapun yang terjadi di negeri ini sepertinya tidak akan mempengaruhi kondisi bangsa ini. Partisipasi masyarakat dalam pemerintahan seprtinya sudah tidak lagi dianggap seperti yang terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru. Bahkan, banyaknya demonstrasi yang terjadi sekarang sudah dijadikan sebuah hal yang dianggap biasa dan dianggap sebagai sebuah budaya yaitu budaya demonstrasi.

Lantas bagaimana kita sebagai masyarakat umum menempatkan diri kita pada saat ini? Apakah kita hanya akan tinggal diam dan menjalani kehidupan seperti biasanya, ataukah kita akan kembali turun ke jalan bersama-sama menuntut pemerintah untuk menyejahterakan kita?

Memang semboyan presiden SBY bahwa "Bersama Kita Bisa" memang benar, tetapi perlu kita pertanyakan lebih lanjut, "bersama kita bisa, bisa apa? Klik Untuk Baca Selengkapnya

Senin, 21 Juli 2008

Sistem Politik di Indonesia














Sistem Politik Indonesia

Banyak di antara kita yang saat ini bergelut dengan dunia politik, akan tetapi banyak pula di antara kita yang tidak mengetahui apa itu politik. Kadang kita hanya menjadikan politik sebagai alat untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, utamanya kedudukan dan kekayaan. Benarkah demikian? apakah hanya itu? lantas mengapa seakan kehidupan ini semuanya tunduk pada kesepakatan politik para tokoh yang katanya meeruapakan tokoh politik...?

Di bawah ini penulis akan menuliskan beberapa pengertian tentang sistem politik dan lembaga-lembaga negara.

Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik, di mana kedaulatan berada di tangan rakyat dan dijalankan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensil, di mana Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Para Bapak Bangsa (the Founding Fathers) yang meletakkan dasar pembentukan negara
Indonesia, setelah tercapainya kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Mereka sepakat menyatukan rakyat yang berasal dari beragam suku bangsa, agama, dan budaya yang tersebar di ribuan pulau besar dan kecil, di bawah payung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Indonesia pernah menjalani sistem pemerintahan federal di bawah Republik Indonesia Serikat (RIS) selama tujuh bulan (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950), namun kembali ke bentuk pemerintahan republik. Setelah jatuhnya Orde Baru (1996 - 1997), pemerintah merespon desakan daerah-daerah terhadap sistem pemerintahan yang bersifat sangat sentralistis, dengan menawarkan konsep Otonomi Daerah untuk mewujudkan desentralisasi kekuasaan.

Undang-undang Dasar 1945
Konstitusi Negara Indonesia adalah Undang-undang Dasar (UUD) 1945, yang mengatur kedudukan dan tanggung jawab penyelenggara negara; kewenangan, tugas, dan hubungan antara lembaga-lembaga negara (legislatif, eksekutif, dan yudikatif). UUD 1945 juga mengaturhak dan kewajiban warga negara.
Lembaga legislatif terdiri atas Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang merupakan lembaga tertinggi negara dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Lembaga Eksekutif t erdiri atas Presiden, yang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang wakil presiden dan kabinet. Di tingkat regional, pemerintahan provinsi dipimpin oleh seorang gubernur, sedangkan di pemerintahan kabupaten/kotamadya dipimpin oleh seorang bupati/walikota.
Lembaga Yudikatif menjalankan kekuasaan kehakiman yang dilakukan oleh Mahkamah Agung
(MA) sebagai lembaga kehakiman tertinggi bersama badan-badan kehakiman lain yang berada di bawahnya. Fungsi MA adalah melakukan pengadilan, pengawasan, pengaturan, memberi nasehat, dan fungsi adminsitrasi.
Saat ini UUD 1945 dalam proses amandemen, yang telah memasuki tahap amandemen keempat. Amandemen konstitusi ini mengakibatkan perubahan mendasar terhadap tugas dan
hubungan lembaga-lembaga negara.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Fungsi pokok MPR selaku lembaga tertinggi negara adalah menyusun konstitusi negara;
mengangkat dan memberhentikan presiden/wakil presiden; dan menyusun Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN).
Fungsi pokok MPR yang disebut di atas dapat berubah bergantung pada proses amandemen
UUD 1945 yang sedang berlangsung. Jumlah anggota MPR adalah 700 orang, yang terdiri atas 500 anggota DPR dan 200 anggota Utusan Golongan dan Utusan Daerah, dengan masa jabatan lima tahun.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Selaku lembaga legislatif, DPR berfungsi mengawasi jalannya pemerintahan dan bersama-sama dengan pemerintah menyusun Undang-undang. Jumlah anggota DPR adalah 500 orang, yang dipilih melalui Pemilihan Umum setiap lima tahun sekali.

Presiden/Wakil Presiden
Presiden Republik Indonesia memegang pemerintahan menurut UUD 1945 dan dalam melaksanakan kewajibannya, presiden dibantu oleh seorang wakil presiden. Dalam sistem
politik Indonesia, Presiden adalah Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan yang
kedudukannya sejajar dengan lembaga tinggi negara lainnya.
Presiden juga berkedudukan selaku mandataris MPR, yang berkewajiban menjalankan Garis-garis Besar Haluan Negara yang ditetapkan MPR.
Presiden mengangkat menteri-menteri dan kepala lembaga non departemen (TNI/Polri/Jaksa Agung) setingkat menteri untuk membantu pelaksanaan tugasnya.
Dalam UUD 1945 (versi sebelum amandemen) disebutkan bahwa Presiden dan Wakil Presiden
dipilih oleh MPR dengan suara yang terbanyak. Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama masa lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali.

Mahkmah Agung
Mahkamah Agung (MA) adalah pelaksana fungsi yudikatif, yang kedudukannya sejajar dengan lembaga tinggi negara lainnya. MA bersifat independen dari intervensi pemerintah dalam menjalankan tugasnya menegakkan hukum dan keadilan, meski penunjukan para hakim agung dilakukan Presiden.

Lembaga Tinggi Negara Lainnya
Lembaga tinggi negara lainnya adalah Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan Dewan
Pertimbangan Agung (DPA).
Fungsi utama BPK adalah melakukan pemeriksaan keuangan pemerintah. Temuan-temuan BPK
dilaporkan ke DPR, selaku badan yang menyetujui Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN). DPA berfungsi untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan Presiden yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara, termasuk dalam masalah politik, ekonomi, social budaya, dan militer. DPA juga dapat memberi nasehat atau saran atau rekomendasi terhadap masalah yang berkaitan dengan kepentingan negara.
Anggota DPA diusulkan oleh DPR dan diangkat oleh Presiden untuk masa bakti lima tahun. Jumlah anggota DPA adalah 45 orang.

Pemerintah Daerah
Di tingkat daerah, sebuah provinsi dikepalai oleh seorang gubernur sedangkan
kabupaten/kotamadya dikepalai oleh seorang bupati/walikota. Saat ini terdapat 30 provinsi dan 360 kabupaten/kotamadya.
Sejak diberlakukannya UU Nomor 22/1999 tentang pelaksanaan Otonomi Daerah pada tanggal 1 Januari 2001, kewenangan pengelolaan daerah dititikberatkan ke Kabupaten, sehingga hubungan antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten lebih bersifat koordinasi.
Hubungan lembaga legislatif, eksekutif, dan legislatif di tingkat daerah sama halnya dengan hubungan antarlembaga di tingkat nasional. Contohnya, tugas DPR Tingkat I adalah mengawasi jalannya pemerintahan di tingkat provinsi dan bersama-sama dengan Gubernur menyusun peraturan daerah. Lembaga yudikatif di tingkat daerah diwakili oleh Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri. Klik Untuk Baca Selengkapnya

Senin, 14 Juli 2008

Bangsa dan Negara

Sampul buku Praktik Belajar Kewarganegaraan diterbitkan oleh Center for Civic Education bekerja sama dengan Depdiknas
Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan/atau sejarah. Mereka umumnya dianggap memiliki asal-usul keturunan yang sama. Konsep bahwa semua manusia dibagi menjadi kelompok-kelompok bangsa ini merupakan salah satu doktrin paling berpengaruh dalam sejarah. Doktrin ini merupakan doktrin etika dan filsafat, dan merupakan awal dari ideologi nasionalisme.
Istilah yang ada kaitannya dengan bangsa sebagai berikut:
Klik Untuk Baca Selengkapnya

Kamis, 29 Mei 2008

MENUJU PILGUB JATENG YANG AMAN DAN DAMAI













Dalam kehidupan masyarakat Jawa, kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin dianggap sebagai pulung atau berkah yang langsung datang dari Tuhan Sang Pencipta. Hal ini terlihat dan tergambarkan dalam dunia mikro Jawa yaitu Wayang. Dimana sang dalang adalah pemegang dan pengatur segala lakon atau peristiwa yang terjadi, sementara wayang itu sendiri hanyalah obyek yang hanya tinggal manut dan nurut dengan kehendak sang dalang
.

Lantas, lakon atau cerita apakah yang akan terjadi dengan akan dilaksanakannya perhelatan besar yaitu Pemilihan Gubernur dan wakil gubernur yang untuk kali pertama dilaksanakan secara langsung oleh masyarakat Jawa Tengah tersebut? Akankah peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan seperti kerusuhan antar pendukung calon gubernur seperti yang terjadi di Sulawesi Selatan maupun daerah lainnya akan terjadi juga di Jawa Tengah?

Pendewasaan Politik

Perhelatan besar masyarakat Jawa Tengah yaitu pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tinggal beberapa hari lagi akan digelar, geliatnya pun sudah terlihat di mana-mana. Tidak hanya di wilayah perkotaan akan tetapi sudah memasuki pelosok-pelosok desa di seluruh wilayah propinsi ini. Safari politik pun sudah mulai dilaksanakan oleh para calon gubernur dan wakil gubernur yang secara sah telah ditetapkan oleh KPU Jawa Tengah sebagai calon tetap pasangan Gubernur dan Wakil gubernur, yang tentu saja semua yang dilakukan tersebut adalah untuk memperkenalkan diri mereka sebagai calon pemimpin Jawa Tengah periode 2008 -2013 kepada para pemilih yaitu rakyat Jawa Tengah.

Bagaikan penjual obat, para calon pemimpin Jawa Tengah tersebut menawarkan visi, misi dan program kerja serta janji-janji politik kepada masyarakat, yang tentu saja semuannya memiliki tujuan untuk mencari pendukung dan pemilih setia bagi mereka. Disinilah peran masyarakat tersebut dibutuhkan, walaupun masyarakat dianggap sebagai peserta biasa dalam kehidupan politik namun masyarakat memiliki hak untuk berperan aktif dalam mekanisme pemerintahan ini. Masyarakat adalah pemegang kekuasaan tertinggi, bukan hanya sebagai penonton akan tetapi lebih sebagai penentu dari setiap kepemimpinan yang akan terpilih di Jawa Tengah ini.

Peran masyarakat dalam pilgub kali ini sangat besar, selain sebagai pemilih masyarakat juga dapat menempatkan dirinya sebagai aspirator, pengontrol maupun pemberi masukan dan kritik kepada pemerintah. Dan hendaknya segala proses dalam perhelatan pilkada secara langsung tersebut dari awal sampai selesainya perhelatan tidak hanya dijadikan sebagai sarana para calon pemimpin untuk mendapatkan kursi kekuasaan akan tetapi dapat dijadikan sebagai sarana pendewasaan politik masyarakat secara luas. Sebab, pemilu merupakan salah satu sarana pendidikan politik paling mengena dalam kehidupan politik masyarakat. Politik disini menempatkan masyarakat sebagai tokoh utama sebab merekalah yang memilih dan memutuskan pilihan mereka, masa depan mereka, pemimpin mereka serta masa depan daerah mereka.

Gaya Baru

Machiavelli dalam bukunya El Principe, menyatakan bahwa untuk mendapatkan kekuasaan seseorang dapat melakukan apapun, baik dengan kemampuannya memimpin, kekayaan dan lainnya yang mana tindakan yang dilakukan tersebut dianggap sah-sah saja selama apa yang diperjuangkan tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan seseorang tersebut. Tetapi apakah teori tersebut masih relevan dengan kondisi perpolitikan di Jawa tengah saat ini, termasuk di dalamnya praktek politik uang atau pengerahan massa dalam jumlah yang besar?. Dan besar sekali kemungkinan penerapan dari prinsip Machiavelli ini.

Hal menarik yang terjadi dalam dinamika politik saat ini adalah adanya fenomena baru dalam setiap perhelatan pilkada. Isu-isu tentang kesejahteraan, isu-isu peran pemuda dan lainnya sering dijadikan sebagai komoditas untuk melakukan kampanye. Apa yang terjadi pada dinamika politik saat ini adalah sebuah gaya baru dalam perpolitikan nasional. Partai-partai politik banyak yang mengincar kalangan pemilih muda sebagai basis pendukungnya, hal tersebut juga berimbas dalam pemilihan pemimpin daerah di berbagai daerah di Indonesia. Sudah banyak dibuktikan di beberapa daerah pemilihan di Indonesia, golongan muda ini mulai menunjukkan taringnya dalam kancah perpolitikan daerah maupun nasional. Lantas bagaimana dengan Jawa Tengah nanti? Apakah sama dengan daerah-daerah lain tersebut, atau masih muncul paradigma lama? Kita tunggu saja hasilnya.

Pemimpin Baru

Dalam prakteknya politik memiliki suatu etika. Meminjam kata Frans Magnis Suseno, bahwa etika politik menuntut agar kekuasaan dijalankan sesuai dengan hukum yang berlaku (legalitas), disahkan secara demokratis (legitimasi demokrasi) dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar moral (legitimasi moral). Ketiga tuntutan ini dapat disebut legitimasi normatif atau etis karena berdasarkan keyakinan bahwa kekuasaan hanya secara etis apabila sesuai dengan tiga tuntutan tersebut.

Menurut pendapat tersebut, ada kesepahaman dalam pemilihan gubernur secara langsung Jawa Tengah kali ini, dimana semua calon gubernur yang akan maju dalam perhelatan ini telah melalui tahap-tahap yang telah ditentukan oleh KPU dan akan disahkan secara demokratis melalui prosesi pemilihan gubernur yang dipilih secara langsung oleh rakyat serta calon-calon yang maju pun memiliki kapabilitas dan kredibilitas yang bisa dibilang cukup tinggi.

Meskipun ada isu-isu tentang skandal yang dilakukan oleh salah satu calon gubernur, namun sampai saat ini belum terlihat adanya praktek-praktek KKN maupun skandal lain yang memungkinkan nama-nama calon pemimpin Jawa Tengah tersebut tercoreng namanya serta bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar moral dan bisa dijadikan sebagai panutan masyarakat yang akan dipimpinnya. Melihat kondisi ini, maka mau tidak mau apapun hasilnya nanti, siapa pun yang terpilih masyarakat harus siap dan mau menerima pemimpin baru tersebut.

Yang jelas, gubernur yang akan terpilih nantinya adalah seorang pemimpin yang benar-benar memiliki keinginan dan kemampuan untuk membangun Jawa Tengah menuju kemajuan yang lebih nyata. Gubernur Jawa Tengah adalah orang yang mengetahui secara komprehensif integral mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat Jawa Tengah serta mampu memanfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Mengetahui apa yang akan menjadi resiko dari segala kebijakan yang diambilnya dan mampu mempertanggungjawabkan segala kebijakannya tersebut di akhir masa kepemimpinannya.

Selanjutnya, apa yang dapat dilakukan oleh masyarakat? Tentu saja apabila nanti sudah terpilih seorang putra daerah yang akan memimpin daerah ini maka seluruh masyarakat Jateng harus mau mendukung segala kebijakan yang diambil oleh sang pemimpin tersebut dengan catatatan pemimpin tersebut tidak menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masyarakat umum.

Tidak perlu lagi ada pertentangan pendapat antara siapa yang mendukung maupun yang tidak mendukungnya pada masa pemilu, namun hendaknya masyarakat dapat guyub rukun membangun Jawa Tengah bersama-sama dengan pemimpin baru mereka. Keberhasilan pembangunan tidak hanya karena alasam bagusnya sebuah pemerintahan namun keberhasilan pembangunan adalah adanya sinkronisasi antara pemimpin dengan masyarakat yang dipimpinnya.

Klik Untuk Baca Selengkapnya

Senin, 26 Mei 2008

Akhirnya BBM Naik Lagi














Penantian panjang setelah rakyat dibuat bertanya-tanya akhirnya terjawab sudah. Pemerintah tetap pada pendirian awal, yaitu menaikkan harga BBM. Meski gelombang aksi melawan kebijakan baru tersebut datang begitu derasnya namun pemerintah seakan-akan tidak lagi peduli dengan segala macam demonstrasi yang terjadi. Bahkan, sebagian besar aksi massa yang kebanyakan adalah mahasiswa berakhir dengan bentrokan, bahkan banyak sekali korban luka-luka. Bukan hanya dari mahasiswa namun aparat pun juga menderita dengan adanya bentrokan tersebut.
Inilah Indonesia, sementara yang di atas (suprastruktur politik) tenang-tenang saja dengan segala macam kebijakan yang diambil masyarakat bawah (infrastruktur politik) ribut-ribut bahkan rela mengorbankan jiwa raganya. Lantas untuk apa? untuk apa semua itu kita lakukan? sementara pemerintah tetap kukuh, kokoh, tegar berdiri dengan segala kebijakan mereka.

BLT
Bingung tidak bingung, pastinya kita dibuat bingung oleh kebijakan yang diambil pemerintah dalam menaikkan harga BBM. Alasan utamanya adalah karena harga minyak dunia naik sehingga mau tidak mau kita harus ikut latah untuk menaikkan harga BBM tersebut. Yang jadi pertanyaan sekarang adalah mengapa kita juga tidak menaikkan harga BBM mentah kita, yang kita ekspor keluar negeri misalnya? mengapa kita hanya ikut menaikkan harga BBM yang sudah jadi yang siap dimakan atau digunakan oleh rakyat?
Lantas, kebijakan yang sebenarnya tidak begitu banyak diharapkan oleh masyarakat Indonesia adalah tradisi pemberian BLT (Bantuan Langsung Tunai), yaitu sebuah program pemberian dana secara gratis kepada rakyat yang dianggap miskin. Yang mau tidak mau karena semuanya serba instant tanpa persyaratan apapun kecuali keterangan miskin dari kelurahan maka mau tidak mau setiap warga mengaku menjadi orang miskin. Sebuah fenomena yang cukup mengejutkan dan ini benar-benar terjadi di INdonesia.
Program BLT, oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai penolong kehidupan mereka. akan tetapi di sisi lain, program ini merupakan program paling bodoh yang dilakukan oleh pemerintah.
Alasannya jelas, program pemberian BLT adalah program yang tidak mendidik, atau sebut saja sebagai program pembodohan. kalau dahulu pada masa pemerintahan Soeharto, ada yang dinamakan dengan program Padat Karya, dimana masyarakat sebelum mendapatkan bantuan harus mau bekerja keras terlebih dahulu misalnya dengan memperbaiki jalan raya dan sebagainya. Sehingga program tersebut bisa membuat masyarakat bersemangat untuk bekerja bukan pemberian secara langsung yang seringkali arahnya pun keliru. Masyarakat miskin banyak yang tidak mendapat bantuan tersebut sementara mereka yang sebenarnya tidak pantas untuk mendapatkan bantuan tersebut.


Pasrah
Itulah kata-kata yang pantas kita ucapkan saat ini,saat dimana pemerintah tidak lagi mendengarkan aspirasi dari bawah. Tidak lagi peduli dengan semua jeritan orang-orang kecil. Kita harus menyadari pemerintah juga memiliki tujuan mulia, yaitu menyejahterakan rakyatnya. Entah apa pun caranya, meski mendapat cercaan dari berbagai penjuru akan tetapi tujuan itu harus tetap dijalankan oleh pemerintah.
Pasrah, kita serahkan semuanya kepada mereka. Mereka yang kita percayai untuk memimpin kita, menjadi pelayan kita menjadikan kita adil, makmur dan sejahtera. Memang bersama kita busa! dan Indonesia memang Bisa!! Indonesia bisa menerima apa adanya, BBM naik kita bisa menerima keputusan tersebut. BLT turun, kita sebagai warga negara Indonesia juga bisa menerimanya.
Semoga Indonesia tetap jaya selama-lamanya. Amien Klik Untuk Baca Selengkapnya

Jumat, 16 Mei 2008

Kenaikan BBM VS Kebangkitan Nasional 1 Abad


Janji itu sepertinya hanya permainan politik dari para calon pemimpin bangsa ini. Siapapun orangnya yang menjadi pemimpin negeri ini sepertinya tidak bisa belajar dari kesalahan masa lalu, intinya mereka semua itu seperti keledai. Bodoh banget....!
Tidak Soeharto, habibie, Gusdur, Megawati dan yang terakhir ya Mas SBY itu! semuanya sama mengorbankan kepentingan orang banyak (rakyat) daripada mengorbankan dari segelintir orang yang masih tega meraup keuntungan dari kesengsaraan rakyat yang semakin hari semakin menjerat leher.
Andai harga BBM benar-benar dinaikkan terbukti bahwa janji politik pemimpin negeri ini tinggal janji, apa artinya kita memilih mereka kalau ternyata pada akhirnya kita semua yang dikorbankan. Apapun alasannya, entah karena harga minyak dunia naik, atau karena APBN kita berkurang atau sebagainya pada intinya semua kebijakan tersebut sekali lagi adalah kebijakan yang telah mengkhianati amanat rakyat.
Bukti kalau pemerintah telah mengkhianati amanat rakyat adalah bahwa aspirasi-aspirasi yang berasal dari rakyat belakangan dianggap sebagai angin lalu saja. Perlu di ketahui dan dijadikan pelajaran bahwa kejadian lima tahun yang lalu kini akan terulang kembali, pada saat itu Megawati masih menjabat menjadi presiden menggantikan Gusdur. Sebagai presiden yang memiliki otoritas untuk mengatur seluruh negeri ini, Megawati menaikkan harga bbm yang cukup tinggi dan protes pun datang dari mana-mana (kebetulan: penulis adalah salah satunya, dengan melakukan aksi Mogok Makan di gedung Berlian - Jawa Tengah bersama rekan-rekan Komsos dari Unnes). Alasannya sama, harga bbm dunia naik dan APBN negara tidak cukup untuk menanggung kebutuhan negara (negara bangkrut).
Kalu alasannya sama seperti sekarang, mending negara ini dijual saja ke Asing. Sebab sadar atau tidak sadar yang namanya bangsa kolonial yang dulu disebut Londho, sekarang kembali muncul dengan nama-nama londho yang lain, misal Londho India, Londho Korea, Londho China dll. Tapi apa pemerintah juga tega? tega mengorbankan 210juta rakyat Indonesia yang katanya 60% nya adalah rakyat miskin. Kalau semua itu dilakukan oleh pemerintah berarti apa yang dilakukan pemerintah sama sekali tidak sesuai dengan amanat rakyat, amanat UUD 1945 yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Bahkan apa yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, berlawanan dengan semangat kebangkitan nasional yang telah berusia 100 tahun.
Silahkan pemerintah menaikkan harga BBM setinggi-tingginya, yang jelas masayrakat Indonesia adalah masyarakat yang nrimo ing pandum, semuanya serba menerima dan pastinya semua kebijakan yang akan di ambil oleh pemerintah pastinya akan diikuti juga oleh rakyat Indonesia.
Semoga pemerintah bertindak bijaksana agar rakyat Indonesia tidak semakin sengsara, menderita selama-lamanya. Sekarang bukan jamannya penjajahan, tetapi kami merasakan apa yang dirasakan nenek moyang kami tidak ada bedanya dengan sekarang. yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin papa.
Klik Untuk Baca Selengkapnya

Senin, 05 Mei 2008

Jasmerah



Soekarno pernah berkata ‘Jas Merah’ Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Itulah kata bijak dari sang proklamator agar bangsa ini tidak melupakan sejarahnya, tidak meninggalkan pengalaman-pengalaman yang pernah dialami dengan tujuan agar kehidupan kedepan lebih baik daripada hari ini. Akan tetapi sepertinya bangsa ini sudah melupakan kata bijak tersebut, bahkan sepertinya bangsa ini selalu terjebak dalam lubang yang sama. Mengapa semua ini harus terjadi? Mengapa? Oh mengapa ini terjadi?.....? Minggu, 27 Januari 2008 pukul 13.10 WIB langit mendung menyelimuti bangsa tercinta ini, alasannya jelas orang terkuat dari Orde Baru yang dianggap sebagai Bapak Pembangunan H. M Soeharto tutup usia dalam usia 87 tahun. Banyak rakyat Indonesia yang terhenyak sebab dua hari sebelumnya Tim Dokter Kepresidenan menyatakan Kesehatan Bapak Pembangunan tersebut mulai membaik dan rencana hari Minggu dapat di bawa pulang. Pernyataan itu memang benar, akan tetapi
Klik Untuk Baca Selengkapnya

Senin, 28 April 2008

Sarjana






















Klik Untuk Baca Selengkapnya

Hidup adalah Kebanggaan


Akhirnya perjuangan itu berakhir, setelah sekian lamanya berpeluh perjuangan selama hampir 18 tahun itu tercapai sudah. "Ya... sekarang aku jadi sarjana" begitu katanya dengan bangga. lantas apalagi yang harus dipikirkan? begitulah kira-kira yang akan terjadi pada kita pada waktu menyelesaikan studi terakhir atau dapat meraih titel kesarjanaan. Betapa kebanggaan itu tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata.
Tantangan
Apa yang anda atau saya alami ketika pertama kali di wisuda adalah sebuah kenangan yang mungkin tidak akan terlupakan, sebab memang itulah kenyataannya. Meraih sesuatu hasil yang memerlukan perjuangan panjang adalah salah satu klimaks dari apa-apa yang ada dalam angan kita. Namun, apa sebenarnya keberhasilan itu? benarkah keberhasilan adalah kegagalan yang tertunda?
Kalau menurut saya dengan
Klik Untuk Baca Selengkapnya

Rabu, 26 Maret 2008

Lawatan Sejarah SMA Karangturi

Kali ini kita akan jalan-jalan ke Museum sangiran, apa saja sih yang dapat kita lihat disana? yuk kita lihat jepretan anak-anak SMA Karangturi di bawah ini....


Teori adalah ilmu dasar yang penting untuk kehidupan, dan yang jelas hidup bukan teori.


Hm... enak.... gak ada rotan daging pun jadi



Wa...wa....


salah satu contoh kehidupan masa purba, kehidupan masih sederhana dan membutuhkan kecerdasan untuk dapat mempertahankan hidup pada masa itu



Hidup rukun dan damai adalah salah satu contoh sikap hidup manusia purba pada masa itu.


Peace....!! kita juga rukun lho... dan kita juga cinta kedamaian... pisss.....!!



Wah... hebat sekali perkembangan kehidupan manusia purba hingga menjadi sempurna seperti kita sekarang ini.



Ssst.... ada anunya...?hik..hik.... jangan bilang-bilang....


Sistem tata surya dimana kita tinggal dari jutaan tahun yang lalu


Klik Untuk Baca Selengkapnya

Senin, 17 Maret 2008

Belajar Dari Perjalanan di Museum Sangiran

Pernahkah anda mendengar nama Sangiran? ya tentu anda pernah mendengarnya. Tapi, tahukah apa sebenarnya Sangiran itu? dan dimana letaknya? Berikut ini kita akan jalan-jalan menelusuri Museum Sangiran dan Situs disekitarnya. Namun, sebelum kita terlalu jauh tersesat ada baiknya kita kenali dulu apa itu masa prasejarah, masyarakat Prasejarah dan apa saja peninggalan dari kebudayaan prasejarah tersebut.


Teori Darwin yang menggemparkan dunia. "Benarkah kita berasal dari manusia purba?"
Klik Untuk Baca Selengkapnya

Kamis, 13 Maret 2008

Jalan-jalan Ke Gedong Songo

Kali ini kita akan jalan-jalan ke salah satu obyek wisata sejarah yang sangat menarik. Selain tempatnya sejuk, panoramanya juga sangat Indah. ya.. itulah Candi Gedong Songo Panorama candi Gedongsongo tampak dari kejauhan (wie'07)
Melepas lelah sambil pesen Sate Kelinci Khas Gedong Songo (maak nyuss!!)

Ini brother's history Unnes dengan background candi Gedong 7 yang memang tiap minggu kita refreshing bareng


Ini salah satu kawasan baru yang dibangun di dekat Kawah gunung Ungaran, dulunya hanya alang-alang lho... sekarang di belakang kita duduk itu ada kolam renang air panasnya lho. Kalo ada yang sakit kulit langsung protol semua.. mau coba?


Wah nan jauh disana kita bisa melihat dua muda-mudi yang lagi indehoi.. mas
Kuch-kuch hota hai...


Panorama kawah yang Indah nampak dari kejauhan




Suasana berbeda dapat kita rasakan dengan jalan-jalan ke Candi Gedong Songo, tidak hanya melihat Candi tetapi juga bisa untuk kesehatan lho...



panorama candi yang diselimuti kabut membuat suasana menjadi semakin Romantis (hee..he.. padahal kita semua cowok saat itu...)


Berkontemplasi, "andai saja aku hidup pada masa kerajaan mataram dahulu aku jadi apa ya...?"




"Wahhh.... aku lebih gagah ndezz..." Kata bambang
"Rak!!... kowe kalah no yen karo aku'"Jawab Supri



Ini gaya bambang niru budha saat mendapatkan supri ehh.. wahyu



Selain wisata alam, di Gedong Songo sekarang juga di sediakan arena olahraga seperti yang kalian lihat. Ada panjat tebing, flying fox dan lain-lain. Asyik deh.....

Aku juga bisa panjat-panjatan, apalagi dinding.... orang saja...

Segagah-gagahnya gajah aku masih merasa gagah sebab aku adalah manusia, bukan kumpulan binatang jalang.. (Sorri om chairil..)

Kali ini kita mau jalan- jalan ke salah satu obyek wisata terkenall di kabupaten Semarang. Ya.. namanya Candi Gedong Songo. Foto-fotonya udah ya... Sampai jumpa di kesempatan lain. (Wie'07)











Klik Untuk Baca Selengkapnya

Beasiswa Pascasarjana

http://www.beasiswapascasarjana.com/2012/03/beasiswa-s2-guru-kepsek-dan-pengawas.html

Kemdikbud

Informasi tentang pendidikan, seputar Beasiswa dan perkembangan pendidikan di Indonesia

Detik.com

Apa Anda Termasuk orang yang cerdas?

Bila anda merasa sebagai bagian orang-orang yang cerdas, apa yang akan anda lakukan dengan kecerdasan anda tersebut?
Apakah akan anda gunakan kecerdasan anda tersebut untuk kebaikan umat manusia, atau hanya untuk anda sendiri atau malah untuk mencelakai manusia lainnya?
Silahkan kirimkan koment anda! Pro ataupun kontra, akan kami tampung sebagaimana kami menghargai kecerdasan sebagai sebuah misteri yang akan selalu ada di dunia ini.

Post Populer

About This Blog

Blog ini dibuat dengan kesengajaan, memang di rekayasa sedemikian rupa dengan tujuan membuat para pembaca tertarik, ikut memberikan sumbangan pemikiran demi kemajuan bersama.
Segala macam isi yang ada dalam tiap halaman blog ini diluar tanggungjawab admin.
Author menerima kritik dan masukan demi perbaikan blog ini.
Selamat berselancar

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP