Ketika Kota Pesona Asia Di Landa Banjir
“Semarang kaline banjir, ojo sumelang ora dipikir…..” sedikit penggalan lagu yang sering kita dengar tatkala mendengar nama kota Semarang yang memang memberikan identitas bahwa kota Semarang sebagai pusat pemerintahan propinsi Jawa Tengah sebagai kota yang identik dengan banjir. Dan sepertinya masyarakat Semarang sudah terbiasa dengan keadaan ini setiap tahunnya bahkan terbuai dengan merdunya alunan lagu tersebut.
Sungguh sebuah fenomena yang membuat hati kita sebagai warga Jawa Tengah khususnya kota Semarang merasa was-was dengan kondisi seperti ini. Apalagi Sukawi Sutarip dengan tegas mencanangkan program yang cukup mengagetkan yaitu Semarang Pesona Asia. Yang mana sesuai dengan pencanangan tersebut mengharuskan kota ini harus benar-benar siap dalam segala hal. Tidak hanya insfrastruktur pemerintahannya, akan tetapi
perlu kesiapan yang menyeluruh termasuk didalamnya penataan
Tantangan yang dihadapi oleh kota Semarang, selain abrasi pantai, kebersihan dan penataan kota, salah satu tantangan terbesar adalah bencana banjir yang setiap tahun siap menghadang Haruskan pemerintah kota Semarang mengurungkan niat untuk menjadikan kota ini sebagai kota pesonanya Asia? Jawaban yang pasti dari semua permasalahan tersebut tentu saja tidak, justru sebaliknya bahwa tantangan yang dihadapi Semarang ini menjadi sebuah pembuktian bahwa kota Semarang dapat diandalkan.
Tantangan yang dihadapi pemerintah kota Semarang yang setiap tahun hampir menyamai derita kota Jakarta meskipun tidak separah yang di alami kota Jakarta. Banjir memang tidak pernah diharapkan kedatangannya akan tetapi pasti datang melanda sebagian kota Semarang utamanya Semarang bagian utara yang dekat dengan laut utara yang memiliki ketinggian tanah dibawah permukaan air laut. Dan bencana tahunan tersebut akan tetap ada apabila tidak ada cara yang tepat untuk menanggulangi semua tantangan tersebut.
Sebuah Alternatif
Salah satu langkah yang telah diambil dan cukup menggembirakan adalah dengan adanya rencana dibuatnya Waduk Jatibarang di Kampung Talunkacang kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati oleh pemerintah kota Semarang. Salah satu alternatif yang sangat hebat apabila pembuatan waduk Jatibarang tersebut segera terealisasi sesuai dengan rencana.
Harapan warga kota Semarang untuk terhindar dari bencana banjir khususnya kota Semarang bawah sepertinya akan segera terwujud, sebab apa yang terjadi selama ini yaitu banjir yang terjadi karena adanya air kiriman dari hujan di daerah atas (Ungaran dan Gunungpati). Dengan segera terealisasikannya pembuatan waduk Jatibarang tersebut setidaknya akan dapat mengurangi intensitas air yang menggenang di kawasan Semarang bagian utara. Satu masalah besar akan benar-benar teratasi apabila pembuatan waduk Jatibarang tersebut segera terealisasi.
Selanjutnya, masalah lain yang harus dipikirkan oleh pemerintah kota Semarang untuk mewujudkan Semarang Pesona Asia adalah penataan kota seperti pembersihan kota dari menjangkitnya para pengemis, pengamen serta pedagang kaki lima yang semakin hari semakin bertambah jumlahnya meskipun sudah berkali-kali dilakukan penanganan oleh pemerintah kota dengan satgas pamong prajanya. Caranya tentu saja bukan dengan cara-cara premanisme, kekerasan seperti yang dilakukan selama ini. Akan tetapi hendaknya pemerintah kota Semarang juga memberikan alternatif lain bagi para PKL, selain memberikan tempat yang layak juga harus senantiasa memberikan penyuluhan-penyuluhan yang berkesinambungan kepada mereka (Pengemis, pengamen dan PKL). Sebab bagaimana pun juga mereka juga memiliki hak untuk mencari penghidupan di kota Semarang ini.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah kota Semarang adalah seperti pendapat yang disampaikan oleh Prof. Abu Su’ud rektor Unimus untuk memberikan ruang gerak kepada masyarakat golongan bawah tersebut, antara lain dengan memanfaatkan kelengangan kawasan kota tua, kawasan pasar Johar, kauman, dan sekitarnya sebagai kawasan khusus bagi PKL, sehingga hasilnya nanti Semarang Pesona Asia tidak hanya dirasakan oleh orang-orang kalangan atas saja akan tetapi semua masyarakat kota Semarang segala golongan.
0 comments:
Posting Komentar