Bersama Kita Bisa
Ngepasi jaman edan, jaman naliko akeh wong kang ora kelingan, sing ora melu ngedan ora keduman. Nanging sakbegja-begjane wong edan isih begja wong kang eling lan waspada.
Itulah kata-kata mutiara dari sang Pujangga Ronggowarsito. Sebuah pepeling " Peringatan" bagi kita semua yang memang hidup dalam jaman yang serba tidak karuan. Jaman dimana manusia sudah tidak lagi menghormati manusia lainnya, jaman di mana manusia dengan seenaknya memperlakukan alam sekitarnya hingga akhirnya alam membalas dengan balasan yang pedih. Global Warming, banjir, gempa bumi, gunung meletus, angin puting beliung, banjir lumpur, tanah longsor sampai menyebarnya berbagai macam wabah penyakit yang tidak pernah dirasakan manusia sebelumnya.
Mengapa dunia sekarang menjadi seperti ini? tidakkah manusia kapok dengan
segala macam ketidakbenaran dari kelakuannya. Siapakah yang harus di salahkan? aku, kamu atau yang lainnya?.
Ini dosa siapa? haruskan kita bertanya kepada rumput yang bergoyang? sementara sang rumput yang bergoyang sendiri bingung mau memberi jawaban apa sebab dia sendiri juga menjadi salah satu bagian dari bencana ini.
Semua salah! Semua tidak ada yang benar! tidak ada kesempurnaan dalam hidup ini, kecuali satu kita mencoba belajar menjadi orang arif yang mau mengakui kesalahan kita. Sekecil apapun kesalahan yang kita buat kita harus mulai mengakui.....
Memang kejadian dari kejadian yang menimpa negeri yang besar ini sepertinya tidak pernah berhenti. Dimulai dari bencana tsunami dan gempa bumi, kemudian disusul dengan kejadian-kejadian yang sangat menyedihkan untuk kita rasakan. Kapan bencana negeri ini akan berakhir?
Bersama kita bisa!
Itu bukan hanya slogan, tetapi sebuah semangat yang memang sejak sebelum bangsa ini merdeka kita sudah mengenal slogan ini, memang bukan dengan kata-kata yang persis sama akan tetapi dengan jiwa gotong royong. Gotong royong artinya bekerja bersama-sama untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak mungkin dapat dilaksanakan sendiri-sendiri. Akan tetapi membutuhkan banyak tenaga baik jiwa maupun raga. dan keberhasilan kegiatan ini bukan semata-mata keberhasilan satu orang saja akan tetapi juga orang lain yang ikut bekerja bersama bahkan orang lain yang tidak ikut kerja pun dapat merasakan keberhasilan dari pekerjaan bersama-sama ini.
Budaya Gotong royong adalah budaya asli bangsa Indonesia. Yang memang turun temurun sejak dulu. Dan sudah seharusnya di lestarikan. Bukan malah sebaliknya, dimana setelah kita mengenal kaum kapitalis yang individualis kita menjadi bagian mereka dan mengesampingkan budaya kita sendiri. Budaya Gotong royong bukan budaya Sosialis, tetapi sebuah budaya yang mengajak kita untuk memperhaikan orang lain disekitar kita. Yang mampu membantu yang tidak mampu, yang berjalan dijalan yang benar membantu orang-orang yang tersesat. Sebuah kegiatan positif yang memang harus kita galakkan kembali. Entah dengan kata atau slogan apapun yang jelas pada prinsipnya sama, yaitu GOTONG ROYONG!!. SBY dalam kampanyenya berkata Bersama Kita Bisa!! yang pada intinya juga mengajak kita bersama untuk bersama-sama mengatasi masalah yang kita hadapi ini secara bersama-sama sebab masalah yang kita hadapi tidak akan pernah selesai atau berhenti selama nafas masih berhembus.
Tetapi kebersamaan yang seperti apa? tentu kebersamaan yang menuju kemaslahatan bersama dalam kebaikan hidup bukan malah sebaliknya yaitu bersama-sama menggembosi bangsa, dengan cara korupsi secara gotong royong, kolaborasi menjadi pembalak hutan yang melakukan penggundulan hutan seenaknya sendiri dan lainnya.
Tuhan memberikan tantangan agar manusia memberikan jawaban atas pertanyaan itu, sehingga apapun ujian dari Tuhan baik bencana berupa banjir, angin topan dan sebagainya manusia harus siap menghadapinya dan mencari jalan keluarnya. Apakah kita siap dan bersedia?
Ya... bersama Kita BISA!!
0 comments:
Posting Komentar