Lawatan Sejarah SMA Karangturi

Sultan Hamengkubuwono VIII
Penuh wibawa, kharismatis memang dialah Sang Raja

Lambang Keraton Yogyakarta

Inilah gambaran kehidupan masa lampau sebelum hadir kehidupan modern seperti sekarang... (kali aja seperti ini... atau itu nenek moyang kita ya..?)

Andai saja aku jadi putri raja... tentu aku tidak kepanasan seperti ini... huu.. dasar pak wi ki kejem..!

Hoii.. aku nabrak nggak nih... kalo mau nabrak bilang ya..!

"Pokoke aku juga mau coba... biar temen-temen juga mengakui kalo aku juga bisa" kata indah,

"Jat.. aku pesen dua..!" kata shiany, "enak aja aku aja 5 masih kurang..." jawab jati

"Aku cantik gak pakwi..?" kata bu Retno.

"Wah biasa tuh bu... mungkin sepuluh tahun yang lalu saya bisa bilang kalo ibu itu cantiiiiiiiiiiiiiiik banget.."

Di Alun-alun Kidul keraton Yogyakarta, selain kita bisa main tutup mata trus berjalan menuju tengah-tengah beringin kembar, kita juga bisa foto bareng dengan background pohon beringin yang katanya sih.... berpetuah

Ini namanya pohon buah kepel. Konon dahulu buah kepel merupakan makanan idola raja, sehingga di Taman sari saja di tanami agar mudah untuk memetiknya

Di beranda Keraton kita juga bisa mejeng bareng dengan para abdi dalem yang dengan setia menunggui para turis yang datang ke keraton Yogyakarta

Refresing merupakan salah satu bagian dari acara Lawatan sejarah dan Seni SMA karangturi. Lihat betapa Semangatnya ibu yang satu ini......

Keindahan Puri taman Sari yang dibangun pada awal abad 17

Kucoba gapai buah kepel..... ugh...! Sulit juga ya...

Ini salah satu saudara kita yang hidup pada masa purba namanya saja "Mas Purba"

Kegiatan ini merupakan salah satu agenda rutin dari pelajaran Sejarah di SMA Karangturi. Selain mendapatkan pelajaran langsung di kelas, para siswa diajak untuk langsung berhubungan dengan masa lalu, caranya adalah dengan mengunjungi obyek-obyek bersejarah yang dekat dengan sekolah.
Tujuan dari kegiatan ini adalah selain untuk menghilangkan kejenuhan suasana belajar di kelas, siswa diharapkan dapat memetik secara langsung buah dari perjalanan masa lalu. menjadikan mereka menjadi manusia-manusia yang bijaksana, mau menghargai masa lalu dan memetik pelajaran dari pengalaman tersebut untuk kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Menjadikan manusia-manusia yang bijaksana penuh makna, bukan hanya untuk diri sendiri, keluarga namun lebih kepada kelangsungan kehidupan bangsa.