Perilaku Menyimpang
A. .Pengertian Perilaku Menyimpang
1. James Vander Zander
Merupakan perilaku yg dianggap sebagai hal tercela dan di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.
2. Paul B.Horton
Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
3. Bruce J.Cohen
Merupakan setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku menyimpang adalah...
semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sisrem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang tersebut.
B. Ciri-ciri Perilaku Menyimpang
Menurut PAUL B.HORTON, penyimpangan dapat di bagi menjadi tiga,yaitu:
1. Penyimpangan harus dapat didefinisikan
Perilaku menyimpang bukanlah semata-mata ciri tindakan yg dilakukan orang,melainkan akibat dari adanya peraturan dan penerapan sanksi yang dilakukan oleh orang lain terhadap perilaku tersebut.
2. Penyimpangan bisa di terima bisa juga tidak
Ada beberapa penyimpangan yg bisa diterima bahkan di puji dan dihormati,misalnya orang-orang yang baru mendapatkan inovasi terhadap suatu barang.Bisa saja inovasi tersebut diterima atau juga tidak,seperti penemuan motor,hp,dan teknologi lain.
3. Penyimpangan relatif dan mutlak
Pada dasarnya semua orang pernah sesekali melakukan tindakan menyimpang,tetapi pada batas-batas tertentu yg bersifat relatif untuk setiap orang.Perbedaannya hanya pada frekuensi dan kadar penyimpangannya saja.Bahkan orang yg tadinya penyimpang mutlak lambat laun harus berkompromi dengan lingkungannya.
4. Penyimpangan terhadap budaya nyata ataukah budaya ideal
Budaya ideal di sini adalah segenap peraturan hukum yg berlaku dalam suatu kelompok masyarakat,tetapi dalam kenyataannya tidak ada seorang pun yg patuh terhadap segenap peraturan resmi tersebut.
5. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan
Norma penghindaran adalah pola perbuatan yg dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakuan secara terbuka.
6. Penyimpangan sosial bersifat adaptif (menyesuaikan)
Kita harus mengetahui sampai batas tertentu,perilaku apa yg kita harapkan dari orang lain.Di lain pihak perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dgn perubahan sosial.
C. Sebab-sebab Terjadinya Perilaku Menyimpang
Sebenarnya sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang dapat di lihat dari berbagai sudut,yaitu psikologis, sosiologi dan kriminologi. Namun yang lebih diutamakan adalah dari sudut pandang psikologis yaitu :
Teori psikologis bertumpang tindih dengan teori biologis.Teori ini berpendapat bahwa penyakit mental dan gangguan kepribadian berkaitan erat dgn beberapa bentuk perilaku menyimpang karena perilaku menyimpang seringkali di anggap sebagai suatu gejala penyakit mental.Selanjutnya perilaku menyimpang seringkali dikaitkan dengan penyakit mental.Namun demikian teori psikologis tidak dapat memberikan banyak bantuan untuk menjelaskan penyebab perilaku menyimpang.
Teori Freud, merupakan ilmuwan yg terkenal di bidang ini. Sigmund freud membagi diri manusia menjadi tiga baian penting, yaitu:
1. ID, bagian diri yang bersifat tidak sadar, naluriah dan impulsif (mudah terpengaruh oleh gerak hati)
2. EGO, bagian diri yang bersifat sadar dan rasional (penjaga pintu kepribadian)
3. SUPEREGO,bagian diri yang telah menyerap nilai-nilai kultural dan berfungsi sebagai suara hati.
Menuru FREUD, perilaku menyimpang terjadi apabila id yg berlebihan (tidak terkontrol) muncul bersamaan dengan superego yang tidak aktif, sementara dalam waktu yg sama ego yg seharusnya dominan tidak berhasil memberikan perimbangan. Jika seseorang yg sadar sedang lapar dan membutuhkan makanan, maka id-nya akan memerintahkan agar kebutuhan ini segera di penuhi dgn menggunakan cara-cara apapun. Kalau ternyata “superego-nya” benar-benar lemah dan tidak dapat mengendalikan id-nya, orang tersebut mungkin akan memasuki sebuah restotan atau rumah makan dan merampas makanan di atas meja. Dalam kasus ini,ego tidak memperingatkan bahaya yg mungkin terjadi. Superego jg tdk berfungsi sebagaimana seharusnya.Superego tdk memberi isyarat bahwa perbuatan ini adalah jenis perilaku yg tidak bisa di terima.
D. Jenis-Jenis Perilaku Menyimpang
1. Penyimpangan Sosial Primer
Adalah penyimpangan yg bersifat sementara (temporer).Misalnya pelanggaran terhadap rambu-rambu lalu lintas,meminum minuman keras di suatu pesta.
2. Penyimpangan Sosial Sekunder
Adalah penyimpangan sosial yg terjadi secara terus-menerus,meskipun sanksi telah diberikan kepadanya,sehingga pelakunya secara umum dikenal sbg orang yg berprilaku menyimpang.Misalnya seorang mahasiswa yang terus-meners mencontek ketika UTS maupun UAS.
Berdasar jumlah individu,maka penyimpangan sosial dibedakan menjadi dua jenis:
1. Penyimpangan Individu
Penyimpangan dilakukan sendiri tanpa campur tangan orang lain.
2. Penyimpangan Kelompok
Penyimpangan kelompok terjadi apabila perilaku dilakukan bersama-sama dalam kelompok tertentu.
Contoh:
^ Kelompok atau gang kejahatan terorganisir melakukan penyelundupan dan
perampokan.
^ Kelompok pengacau keamanan dengan tujuan-tujuan tertentu (teroris).
^ Kelompok yg ingin memisahkan diri dari suatu negara (separatis).
Menyebarkan terror merupakan perbuatan menyimpang yg dilakukan kelompok,seperti terror bom Bali,dan yang belum lama ini yaitu Ritz Calton yang banyak merugikan masyarakat.
E. Bentuk-bentuk Perilaku Penyimpangan
1. Remaja dan Narkoba
Kelompok remaja adalah kelompok masyarakat yg sangat peka terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba.Alasannya karena pada usia ini remaja memiliki rasa ingin tahu yg besar dan cenderung akan mencoba menggunakan. Alasan dan dampak negatif,berdasarkan pengamatan ada beberapa alasan orang menggunakan obat-obatan tersebut,yaitu mengurangi atau menghilangkan rasa takut,menghilangkan rasa malu,ingin melupakan kesulitan hidup sehari-hari,dan ada pula kelompok orang yg hanya sekedar ikut-ikutan.Penyimpangan narkoba dapat memicu tindakan menyimpang lainnya,seperti mencuri,membunuh,perbuatan asusila,dan yg terpenting adalah hilangnya kesempatan untuk mengisi hidupnya dengan aktivitas yg bermanfaat.
2. Perkelahian Pelajar
Pada umumnya tawuran di awali oleh konflik yg terjadi antara siswa di dalam saru sekolah atau siswa antar sekolah.Karena perasaan solidaritas antar siswa di dalam sekolah masing-masing,perkelahian akan meluas dan menghasilkan konflik antar siswa dari sekolah yg berlainan.Tawuran mendatangkan bentuk penyimpangan dan bahkan pembunuhan yg sadis.
3. Perilaku Seksual di luar Nikah
Naluri seksual yg tidak terkendali atau dilakukan tanpa aturan akan mendatangkan kekacauan di masyarakat,antara lain adalah terjangkitnya penyakit kelamin,perkelahian,dan kesulitan menentukan orang tua biologis dari anak-anak yg dilahirkan.Selain itu,terjadi pula ancaman yg serius terhadap bayi-bayi yg dilahirkan sehingga berdampak pada pelanggaran hak asasi manusia (HAM),seperti aborsi dan pembunuhkan bayi-bayi yg lahir dari hubungan yg bebas tersebut. Hamil di luar nikah akan membawa malapetaka baik bagi diri sendiri maupun orang tuanya karena membawa aib keluarga dan mendatankan masalah,siapakah yang harus bertanggung jawab?
4. Norma hubungan Seksual
Hubungan seksual di luar pernikahan dianggap sebagai pelanggaran berat terhadap norma.Pada setiap keabsahan hubungan seksual di buat melalui pernikahan.
5. Remaja perlu waspada
Di kalangan remaja yang kurang mandapatkan moral dan agama yg kuat ,kurangnya pemberian kasih sayang yg seutuhnya dari kedua orang tua,serta tidak mempertimbangkan akibat-akibat negatif penyimpangan seksual akan mendatangkan bencana bagi dirinya.Bila terjadi perilaku seksual di luar nikah,berbagai penyakit mulai menyebar,seperti penyakit kelamin dan AIDS.
Jadi banyak sekali contoh-contoh dari perilaku menyimpang di kehidupan sekitar.Kita sebagai manusia yg memiliki akal harus bisa memilah-milah mana yang baik dan mana yang tidak.Perlu pembekalan mental yang kuat bagi individu terutama para remaja agar tidak terjerumus dalam penyimpangan tersebut.Dengan mental yg kuat individu tidak akan mudah terjerumus dalam penyimpangan tersebut.
Referensi:
Brouwer,M.A.W.,et.al,Kepribadian dan perubahannya,Jakarta,1989,PT.Gramedia Pustaka Utama.
Phil Astrid S,Susanto,Pengantar Sosiologi dan perubahan Sosial,Bandung,1987,Bina Cipta.
Tags: Yulie Rizki Utami_kesmen 2pa06
0 comments:
Posting Komentar