PERKEMBANGAN DAN PENGARUH AGAMA ISLAM DI INDONESIA SAMPAI ABAD 18
Sama halnya dengan agama Hindu dan Budha, masuknya
Islam ke Indonesia membawa pengaruh yang sangat besar dalam tatanan politik,
dan sosial budaya di Nusantara. Pada akhir abad 13, pengaruh Agama Islam di
Timur Tengah berkembang pesat di Nusantara. Kerajaan-kerajaan Islam pun mulai
berdiri di Sumatera, dan menyebar ke jawa dan Semenanjung Malaya melalui jalur
penaklukan dan penyebaran sistematis oleh kelompok ulama yang dikenal dengan
sebutan Walisongo.
Akan tetapi, kapankah persisnya agama Islam masuk ke
Indonesia?, siapakah yang berperan penting dalam membawa ajaran Islam ke
Nusantara?, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan Islam dikemudian hari
menjadi agama terbesar di Indonesia?. Pada bab ini akan dijelaskan tentang
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
1. Perkembangan Agama dan Kebudayaan Islam di Asia
Barat dan Persebarannya
Agama Islam lahir di
tengah-tengah kehidupan jahiliyah bangsa Arab. Islam membawa pembaharuan total
terhadap jaman jahiliyah menjadi sebuah kehidupan masyarakat yang berlandaskan
ajaran Islam.
Pembawa ajaran Islam
adalah Nabi Muhammad SAW. Beliau lahir pada tanggal 12 Robbiulawal tahun Gajah
atau bertepatan dengan tanggal 20 April 571 M, dari seorang ibu bernama Siti
Aminah binti Wahab, sedangkan ayahnya bernama Abdullah nin Abdul Muthalib dari
keturunan bangsa Quraisy. Suku Quraisy adalah suku terhormat di Mekah,
kedudukannya adalaah sebagai penjaga, pemelihara dan pelayah Ka’bah. Nabi
Muhammad merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul
Muttalib meninggal ketika ia masih dalam kandungan dan ibunya Aminah binti
Wahab meninggal dunia ketika ia berusia 7 tahun.
Sejak usia 8 tahun
sepeninggal kakeknya, Muhammad kecil di asuh oleh pamannya yang bernama Abu
Thalib. Sejak usia 12 tahun Muhammad telah ikut berdagang sampai ke negeri
Syria. Setelah dewasa, Muhammad mulai berdagang sendiri. Dalam menjalankan
usahanya tersebut Muhammad dikenal sebagai orang yang jujur sehingga
mendapatkan julukan Al-Amin, dengan demikian menjadikannya memperoleh
kepercayaan dalam perdagangan. Kejujuran merupakan hal baru dalam masyarakat
pada masa itu, sehingga dengan kejujurannya pada saat itu beliau kemudian
dipercaya oleh saudagar kaya yaitu Siti Khadijah untuk membawa barang-barang
dagangannya ke negeri Syiria. Tingkah laku yang menarik dan kejujuran Muhammad
telah menarik hati Siti Khadijah, sehingga Nabi Muhammad kemudian menikah
dengan Siti Khadijah ketika ia berusia 25 tahun.
Nabi Muhammad pernah
diangkat menjadi hakim pada usia 35 tahun.Ia tidak menyukai suasana kota Mekah
yang dipenuhi dengan masyarakat yang memiliki masalah sosial yang tinggi.
Selain menyembah berhala, masyarakat Mekah pada waktu itu juga mengubur
bayi-bayi perempuan. Nabi Muhammad banyak menghabiskan waktunya dengan
menyendiri di gua Hira untuk mencari ketenangan dan memikirkan masalah penduduk
Mekah.
Ketika Nabi Muhammad
berusia 40 tahun, tepatnya padatanggal 17 Ramadan Tahun 611 M, Muhammad
menerima wahyu yang pertama di Gua Hira melalui Malaikat Jibril. Sejak saat
itulah Muhammad menjadi Rosul utusan Allah SWT. Nabi Muhammad SAW mendapat
perintah mengajarkan Islam kepada seluruh umat manusia di muka bumi ini.
Sehingga kemudian tumbuh dan berkembanglah agama Islam yang secara bertahap
mengakhiri jaman Jahiliyah. Sepeninggal Nabi Muhammad SAW, agama Islam
disebarkan oleh para sahabatnya yang dikenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin.
Sejak jaman ini Islam kemudian menyebar tidak hanya di tanah Arab namun
menyebar ke seluruh dunia.ia didatangi oleh Malaikat Jibril. Setelah itu ia
mengajarkan ajaran Islam secara diam-diam kepada orang-orang terdekatnya yang
dikenal sebagai "as-Sabiqun
al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk agama Islam)" dan
selanjutnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah, setelah turun wahyu
al-quran surat Al Hijr ayat
94.Setelah itu wahyu-wahyu berikutnya turun selama 22 tahun 2 bulan dan 22
hari. Wahyu-wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dinamakan
Al-Qur’an.
Pada tahun 622, Nabi
Muhammad dan pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini dinamai
Hijrah. Semenjak peristiwa itu dimulailah Kalender Islam atau kalender
Hijriyah.Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad saw. Dengan
hasil yang baik walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan
para muslimin menjadi lebih kuat, dan berhasil menaklukkan Kota Mekah.
Setelah Nabi Muhammad
s.a.w. wafat, kepemimpinan Islam kemudian dilanjutkan oleh empat sahabatnya
yang dikenal dengan nama Khulafaur Rasyidin, yang secara berurutan dimulai dari
Abu Bakar As Sidiq, Umar Bin Khatab, Utsman Bin Affan, hingga Ali Bin Abi
Thalib. Pada masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin ini seluruh Jazirah Arab di
bawah penguasaan Islam. Dan setelah kepemimpinan tersebut Islam mulai menyebar
ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
2. Proses masuk dan perkembagan awal Pengaruh Islam
di Indonesia
A. Teori tentang Masuknya Agama Islam ke Indonesia
Ada tiga teori mengenai masuknya agama Islam ke
Nusantara, yaitu:
1)
Teori Mekkah
Menurut teori ini,
Islam masuk dan berkembang di Indonesia sekita abad 7 yang di bawa langsung
oleh para pedagang Arab. Buktinya ada pemukiman Islam di Baros di daerah pantai sebelah barat Sumatra pada tahun 674
M. Bukti lainnya terkait Islam sudah
masuk di Indonesia sebelum abad 13 adalah ditemukannya Makam seorang Wanita di Leran Gresik jawa Timur
yang tertulis atas nama Fatimah Binti Maimun. Pendukung teori ini adalah Buya
Hamka dan J.C Van Leur
2)
Teori Gujarat
Menurut teori ini,
Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13, dibawa oleh para pedagang Islam
dari Gujarat India. Ada dua bukti untuk mendukung teori ini pertama,
ditemukannya batu nisan Sultan Malik Al Saleh, sultan dari Samudera Pasai
(meninggal pada tahun1297) yang bercorak Gujarat (India), Kedua adalah tulisan
Marcopolo pedagang dari Venesia yang menyatakan pernah singgah di Perlak pada
tahun 1292 dan mendapati banyak penduduknya yang beragama Islam serta peran pedagang India dalam penyebaran
agama tersebut. Pendukung teori ini adalah Snouck Hungronje, WF Settherheim dan
B.H.M Vlekke.
3)
Teori Persia
Menurut teori ini,
yang membawa Islam ke Indonesia adalah pedagang dari Persia sekitar abad ke-13.
Bukti yang mendukung teori ini adalah adanya upacara Tabot yaitu upacara untuk
memperingati meninggalnya Imam Husain bin Ali cucu Nabi Muhammad SAW di
Bengkulu dan Sumatra Barat setiap tanggal 10 Muharam atau 1 Asyura. Pendukung
teori ini adalah Hoesein Djajadiningrat.
Dari
ketiga teori tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Islam telah masuk ke
Indonesia sejak abad ke-7 M, meskipun dalam frekuensi yang tidak terlalu besar
hanya melalui perdagangan dengan para pedagang muslim yang berlayar ke
Indonesia untuk singgah untuk beberapa waktu. Pengenalan Islam lebih intensif,
khususnya di Semenanjung Melayu dan Nusantara, yang berlangsung beberapa abad
kemudian.Agama islam pertama masuk ke Indonesia melalui proses perdagangan,
pendidikan dan lain-lain
B. Jalur masuknya Islam Ke Indonesia
Wilayah
Indonesia terletak di antara dua jalur perdagangan besar pada masa itu, yaitu jalur Sutera(Silk Way) yang menghubungkan China-India-Arab dan Jalur Rempah(Spicy Way) yang menghubungkan Nusantara-India-China-Arab menjadikan
Nusantara begitu menjadi salah satu tujuan perdagangan yang besar pada masa
itu. Agama Islam masuk ke Indonesia di
bawa oleh para pedagang Islam yang pada masa itu telah melakukan perdagangan
dengan penduduk di Nusantara.
Sebelum
pengaruh Islam masuk ke Indonesia, di kawasan Nusantara ini sudah terdapat
kontak-kontak dagang, baik dari Arab, Persia, India dan China. Islam secara
akomodatif, akulturasi, dan sinkretis merasuk dan memiliki pengaruh di Arab,
Persia, India dan China. Melalui perdagangan itulah Islam masuk ke kawasan
Indonesia. Dengan demikian bangsa Arab, Persia, India dan China memiliki peran
yang besar dalam melancarkan perkembangan islam di kawasan Indonesia.
Masuknya
Islam ke Nusantara menurut para ahli dibedakan menjadi dua Jalur yaitu 1) jalur
Utara yang menyatakan bahwa Islam berasal dari Arab dan di bawa melalui
Damaskus-Bagdad-Gujarat-Indonesia dan 2) jalur Selatan yang menyatakan bahwa
Islam berasal dari Arab yang dibawa melalui Yaman-Gujarat-Srilanka-Indonesia.
C. Saluran-saluaran Masuknya Islam ke Indonesia
Proses
masuknya dan berkembangnya agama dan kebudyaan Islam ke Indonesia pada umumnya
berjalan dengan damai, karena itu mendapat sambutan yang baik dari masyarakat
baik kalangan raja, bangsawan maupun rakyat biasa. Hal itu didukung oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1.
Syarat masuk Islam sangat mudah, yaitu cukup
dengan mengucapkan kalimat Syahadat
2.
Islam
mudah dipelajari
3.
Ajaran Islam sesuai dengan fitrah manusia
4.
Islam adalah agama yang demokratis
5.
Islam adalah agama semua umat manusia
6.
Tata cara peribadatan Islam sederhana, tidak perlu
persiapan yang rumit
7.
Islam tidak mengenal pelapisan sosial seperti
pada agama Hindu dengan sistem kastanya. Tidak heran apabila para rakyat biasa
yang secara ekonomi dan sosialnya rendah menerima agama ini.
Cara penyebaran agama Islam yang berlangsung
damai tersebut dapat terlihat pada cara penyebarannya, yaitu melalui saluran
perdagangan, perkawinan, pendidikan, ajaran tasawuf, dakwah dan kesenianDiolah dari berbagai sumber
0 comments:
Posting Komentar