Perspektif Sejarah
Sejarah berasal dari kata
sajarotun yang berarti pohon/silsilah. Awal mula pengetahuan sejarah di Indonesia
adanya silsilah, yang terdapat aspek tahun yang melekat. Konsep silsilah itulah
yang melahirkan konsep genealogis. Gen berarti....
asal usul, yang berlaku untuk family
kemudian berkembang kea rah yang lebih luas.Pada level individu, komunitas
dan kebudayaan. Individu ada family dan genetika (aspek-aspek gen/keturunan).
Bisa digunakan untuk menganalisa asal-usul
komunitas, bangsa dan ras.
Sejarah berbicara tentang
kronologis. Jika genealogis dicari dari titik sekarang menuju masa lampau. Sementara
kronologis berbicara dari jaman dulu sampai sekarang. Kronologi berkaitan
dengan periodisasi yang kemudian dikebal dengan istilah Pembabagan Sejarah. Konsep pembabagan sejarah
dibangun untuk memudahkan manusia memahami masa lalunya.
Bagaimana Sejarah itu Menjadi Tulisan?
Kejadian apa saja, baik
individual atau yang bersifat komunal yang bisa saja kejadian itu akan hilang
begitu saja tetapi meninggalkan jejak. Jejak tersebut menjadi sumber sejarah
yang akan diungkap oleh sejarawan dan jadilah tulisan sejarah. Dari kacamata ilmiah, tulisan sejarah identik
dengan subyektifitas karena dipengaruhi oleh subyek (peneliti). Sejarawan yang
berbeda waktu, akan memiliki pandangan yang berbeda. Yang mempengaruhi
perbedaan itu adalah Jiwa Zaman.
Contoh: pendirian kerajaan
Mataram oleh Panembahan Senopati, oleh sejarawan pada saat itu yakin bahwa
kerajaan di dirikan oleh Panembahan senopati atas bantuan Nyai Loro Kidul
(bangsa halus), yang ini oleh sejarawan pada masa sekarang dianggap tidak masuk
akal.
Pertanyaannya sekarang adalah apakah semua peristiwa masa lalu dapat
menjadi sejarah? jawabannya Tidak. semua perisitiw masa lalu menjadi sejarah itu semua tergantung pada kepentingan seorang penulis.
Lantas masa lalu itu apa? Masa lalu
adalah sesuatu yang telah hilang di telan zaman, oleh karena itu agar menjadi
sejarah maka perlu direkonstruksi. Proses itu memerlukan metode sejarah. Produknya
berupa fakta sejarah dan narasi sejarah.
Sejarah bersifat parsial, karena semua peristiwa pada masa lalu tidak
mungkin dapat diungkap sama persis dengan kejadian yang pernah terjadi.
Fakta sejarah adalah hasil
dialogis antara temuan dengan pendapat sang peneliti. Yang dalam ilmu kebudayaan disebut Verstehen
(memahami/menyelami), atau historical mindness (seolah-olah seorang sejarawan
yang meneliti hidup pada masa itu)
Konsep Sinkronis dan Diakronis
Sinkronis memiliki arti satu masa dalam waktu
itu sementara Diakronis artinya menyilang waktu, dari waktu ke waktu. Yang diteliti
oleh seorang sejarawan adalah konsep prosesual dan waktu. Sinkronis dan
diakronis saling melengkapi.
0 comments:
Posting Komentar