Bangkai Kapal Perang Kubilai Khan Ditemukan
VIVAnews - Bangkai kapal perang dari abad ke-13
ditemukan di lepas Pantai Jepang. Puing-puing itu merupakan armada laut
dari penguasa Mongol, Kubilai Khan, yang masa itu melakukan invasi ke
Jepang.
Legenda Jepang menyebutkan dua upaya invasi yang
dilakukan oleh Dinasti Yuan dihancurkan oleh angin topan yang disebut
Kamikaze. Ratusan kapal dan ribuan tentara tenggelam akibat amukan badai
yang juga disebut dengan 'Angin Tuhan' oleh masyarakat Jepang.
Dua
invasi itu dilakukan dalam rentang waktu tujuh tahun. Menurut para
sejarawan, dua upaya Dinasti Yuan untuk menyerang Jepang berakhir dengan
kegagalan karena topan.
Pertama, pada 1274, dilaporkan ada 900
armada kapal Mongol dengan tentara yang dilengkapi persenjataan canggih
pada masa itu karam di Teluk Hakata saat akan menyerang Jepang. Karena
badai yang menghantam, kekuatan Yuan harus kembali ke Korea dalam
kondisi menyedihkan setelah pertempuran Bun'ei.
Sementara itu,
pada 1281, dua armada laut masing-masing berkekuatan 900 dan 3.500 kapal
yang mengangkut 150.000 tentara Mongol kembali berusaha melakukan
invasi. Awalnya, pasukan Korea, Cina, dan Mongol merebut pulau Iki dan
Tsushima. Tapi, mereka digagalkan oleh pertahanan dinding tepi laut di
daratan Jepang.
Topan kedua kemudian melanda Selat Tsushima,
menghancurkan sekitar 80 persen armada Kubilai Khan. Ribuan tentara
Kubilai Khan tenggelam dan bahkan ada yang dibantai oleh para Samurai
Jepang setelah mencapai daratan.
Kubilai Khan diyakini telah
menyiapkan armada besar untuk invasi itu. Mereka memaksa pembuat kapal
membuat perahu sungai yang tidak cocok untuk laut. Dia bahkan berpikir
dan telah bersumpah untuk melaksanakan invasi ketiga sebelum kematiannya
pada usia 78 mengesankan.
Lambung kapal utuh
Bagian
kapal yang ditemukan utuh berupa lambung kapal. Bagian ini tidak akan
segera diangkat. Namun, untuk mencegah kerusakan sementara akan ditutup
dengan kelambu. Selain itu juga ditemukan lebih dari 4.000 artefak,
termasuk keramik, kuali tanah, peluru meriam, dan jangkar batu juga
ditemukan di sekitar puing-puing kapal tersebut.
Profesor
arkeologi dari Universitas Ryukyus, Okinawa, Yushifumi Ikea mengatakan
penemuan bagian yang masih utuh itu sangat membantu merekonstruksi ulang
kapal perang dengan panjang 60 kaki itu. "Penemuan ini sanagat penting
untuk penelitian kami," kata Ikea.
"Kami berencana memperluas
usaha pencarian dan menemukan informasi yang lebih banyak agar bisa
membantu kami membangunkembali kapal secara lengkap."
"Saya yakin
kami bisa memahami lebih banyak tentang kemampuan membuat kapal pada
saat itu seperti perubahan di Asia Timur saat ini."
(Sumber: Dailymail.co.uk dan VIVAnews)
0 comments:
Posting Komentar